Ujian paling berat itu adalah tatkala sakit. Pastinya setiap orang tidak ingin kena musibah sakit. Sakit itu tidaklah enak. Sakit ringan semisal masuk angin, flue dan batuk saja kadang sudah menguras energi. Susah tidur, nafsu makan berkurang. Badan jadi letoy tak bertenga. Bawaannya itu lemes. Inginnya tidur terus. Kalau tidur teruskan kadang justru tambah sakit, terus waktu cari nafkahnya kapan. Itu baru sakit ringan.
Bagaimana dengan orang yang diuji dengan penyakit atau penderitaan yang berat? Tidak kebayang betapa tersiksa fisik atau batinnya. Walau mungkin sepintas tampak sabar, tapi kan kita tidak tahu isi dalam hatinya. Rasa keluh kesah, nestapa dan ingin memberontak pastinya ada. Tapi kerena tidak punya daya atau pikihan, akhirnya hanya bisa berserah diri. Mungkin itu menjadi ladang pahalanya atau pelebur dosa-dosanya. Aduh, kata-kata saya sudah tingkat dewa.
Semoga yang lagi diuji sakit, saya doakan cepat sembuh. Diberi kekuatan batin dan fisiknya. Dikelilingi orang-orang yang tercinta. Penuh dengan perhatian dalam merawat dan melayaninya. Tetap dimudahkan rezekinya, agar bisa terus berusaha dalam mencari penyembuhan. Yang penting, jangan sampaia ada rasa putus asa. Terus bersemangat dan terus berusaha atau berihktiar dalam mencari obat penyembuhan. Yang semua itu hanyalah pelantara dari Sang Tuhan yang Maha Kasih.
Nah, saat saya wisata ke Makam Arung Binang yang berada di Dusun Kebejan, Kuwarisan, Kutowinangun, Kebumen. Menjumpai sumur yang bernama Sendang Arum. Sumur ini punya cerita yang unik. Arung Binang, yang saat mudanya bernama Joko Sangkrib yang punya penyakit yang aneh. Sehingga beliau dikucilkan keluarga dan teman-temannya.
Mengembaralah Joko Sangkib ini, singkat cerita sampailah beliau di daerah Kebejan. Duduk dan beristirahat dibawah pohon besar. Karena beliau kelelahan, akhirnya tertidurlah. Saat tertidur lelap itulah, beliau bermimpi berjumpa dengan sosok orang yang berjubah putih. Seorang kakek, yang menyarangkan Joko Sangkib untuk mandi disumur yang ada didekat pohon itu. Yang saat itu bukan berbentuk sumur, tapi masih menyerupai mata air atau sendang.
Saat terjaga dari tidurnya. Joko Sangkib memenuhi perintah sesuai dimimpinya. Beliu berendam di mata air yang ada didekatnya. Dan keajaiban pun datang. Penyakit Joko Sangkrib sembuh. Yang awal mulanya beliau badannya berbau busuk atau tidak sedap, kini mewangi. Arum. Dan akhirnya, Joko Sangkrib kembali ke keluarganya. Dan masyarakat menyambutnya dengan gembira.
Keberuntungan pun datang. Joko Sangkrib bisa menjabat orang penting. Menjadi bupati pertama Kebumen. Dan berganti nama menjadi Arung Binang. Sebelum beliau wafat sudah membuat wasiat agar nantinya di makamkan di dekat sumur penyembuhan tersebut. Itulah cerita lisan yang turun menurun. Bagi pembaca yang ingin mencari kesembuhan, tidak ada salahnya untuk berziarah ke Makam Arung Binang, sekaligus mandi disana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar