Keadaan yang sulit ini, memang harus tetap punya daya kreatif dan pantang menyerah. Tidak boleh terlena dan bermalas ria. Walau kata orang, katanya jaman susah kerja, tetap harus terus berkarya. Tidak boleh termakan omongan yang membuatnya patah semangat. Soal bagaimana nanti hasilnya, serahkan sama yang Maha Kuasa. Tugas kita hanya bekerja, terus berikhtiar.
Stres itu hal biasa. Lumrah. Kadang merasa tertekan dalam kehidupan ini. Bingung harus bagaimana. Hari ini makan apa, besok adakah beras yang dimakan. Pertanyaan yang selalu menggelantung dan runtin di dalam tempurung kepala. Rasa was-wasa mengelayut dalam pikiran. Permasalahan yang tiada henti. Selalu silih berganti. Selesai dengan masalah datang lagi persoalan baru. Ya ya.., seperti itulah kehidupan.
Aduh, saya ngomongnya lihai dan pintar sekali ya. Seakan-akan hidup tanpa masalah. Dan bisa menghadapi masalah. Sebenarnya tidak seperti itu. Kadang saya juga merasa letih, lelah dengan kehidupan ini. Kadang juga susah tidur karena memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak penting. Ingin melupakan sesaat masalah itu, tapi sulit sekali. Akhirnya ya semalaman tidak bisa tidur. Mata melek dan melotot. Tapi saya selalu berusaha menikmati masalah itu sambil mensyukuri apa yang telah saya punya. Salah satunya adalah diberi kesehatan dan masih bisa bernafas. Salama ruh ini masih ada dalam jasad, pertanda saya masih berguna.
Aduh, ngomong saya tambah ngelantur saja. Sebenarnya ini saya hanya ingin menyampaikan rasa uneg-uneg. Sudah hampir tiga bulan, pendapatan saya dalam bekerja anjlok sekali. Usaha online juga loyo. Biasanya banyak job tawaran menulis atau artikel placement kini lesu sekali. Marketplace yang biasanya juga bakar-bakar duit, entah kenapa adem-ayem saja. Mungkin marketplace sudah merasa diuntungkan dengan keadaan seperti ini, sehingga tak perlu lagi banyak promosi.
Kalau hati dan pikiran sudah kacau begini. Saya biasanya keluar rumah. Takut bisikan setan semakin menjadi-jadi. Nanti yang ada marah dan menyalahan Tuhan. Merasa Tuhan sudah tidak adil dan sayang sama umatnya. Dan yang lebih parahnya, "Apakah Tuhan itu ada?". Kalau sudah sampai kepertanyaan itu, gawat sudah. Satu langkah lagi, setan akan menang. Maka lebih asik cari hiburan biar setan tak terus menggoda dan memberondong dengan pertanyaan yang menjebak.
Kali ini saya bertemu dengan Bapak Husen, yang berprofesi sebagai tukang jasa service kompog gas keliling. Saya mengamati cara bekerjanya. Wah sangat teliti sekali. Semua bagian kompor gas dibersihkan. Termasuk bagian dalam tungku kompor gasnya. Tak luput pula pematik apinya juga diperbaiki. Pokoknya jeroan kompor gas dibongkar abis.
Saya sangat kagum. Dan hasilnya sangat memuaskan. Api kompor gas juga kembali biru, pertanda apinya panas. Yang awalnya api berwarna merah, kalau untuk memasak lama matang atau lama mendidiknya. Wah jadi terbesit, saya ingin juga menekuni usaha ini. Ingin membuka usaha service kompor gas, tapi tidak keliling cukup mangkal di rumah saja. Karena keseharian saya kan bergelut dengan jualan gas 3 kg. Ah lumayan bisa menambah penghasilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar