Saya sendiri sebenarnya lupa, kapan persisnya langganan wifi Indihome. Maklum, kesibukan dan pikiran yang semakin komplek, membuat daya ingat semakin menurun juga. Apalagi mengenang suatuh hal yang dirasa tidak begitu penting. Aduh, jadi pelupa. Mungkin juga karena faktor umur, atau bisa jadi faktor kekurangan gizi. Entahlah, saya sendiri juga kurang begitu bisa menjawab dengan tepat. Tapi kayaknya seh, faktor kekurangan gizi, anak kostkan menunya utamanya mi instan. Bagaimana bisa kecukupan soal vitamin.
Tak apalah yang penting masih sehat dan sempurna. Masih bisa melakukan aktivitas dengan lincah dan lancar. Walau hati sedikit terganggu. Aduh, anak mudah mah biasa, kalau menyangkut soal asmara begitu cengengnya. Mudah sekali patah hati, mudah sekali sakit hati hanya karena diduakan sang kekasih. Cinta memang memabukan, sekaligus racun bagi raga.
Aduh, mau ngomongin jaringan wifi eh justru jaringan hati. Bagaimana ini to! Saya ingin berbagi pengalaman saat pertama pasang atau mengajukan jaringan wifi di rumah. Dulu tidak semudah seperti saat ini. Hampir disetiap gang atau sudut kota sudah ada itu kotak/box yang namanya ODP, titik terminal yang ada ditiang telephone. ODP adalah Optical Distribution Point.
Sekarang banyak pula agen atau sales yang mempromosikan wifi Indihome. Kadang juga keliling tiap rumah atau mangkal disudut keramaian. Sehingga calon konsumen sangat terbantukan. Sehingga tidak perlu dan harus datang ke kantor cabang Telkomsel. Bisa juga lewat telephone nanti petugas akan mengecek ketersediaan kotak ODP, dan nanti akan datang ke rumah calon pelanggan. Persyaratannya pun juga mudah, cukup KTP. Nanti dikenakan biaya pemasangan dan biaya deposit wifi sesuai dengan jenis paket yang diinginkan. Bahas mudahnya, bayar dulu baru aktif wifinya.
Kalau saya dulu tidak begitu. Sedikit rumit dan ribet. Saya datang langsung ke kantor Telkomsel. Disana lumayan antri dan harus sabar. Saat tiba gilirannya, ditanya ini dan itu. Posisi rumahnya juga ditanya, untuk melihat apakah sudah masuk jaringan fibernya. Dan apakah sudah tersedia kotak OPD-nya. Eh ternyata, belum ada. Dan harus inden.
Entah sudah berapa petugas yang datang ke rumah, dan selalu disuruh menunggu. Nanti akan dibuatkan jaringan baru. Untung ada petugas yang baik, rela menarik kabel dari seberang jalan raya yang lumayan jauh, mungkin jaraknya sekitar 400-an meter atau bisa jadi lebih. Mungkin dia tahu, kalau saya kebelet segera pengen punya wifi di rumah.
Saat itu, biaya pemasangan gratis dan bayarnya nanti akhir bulan. Nah disini enaknya, pakai dulu baru bayar. Saya memilih paket yang khusus wifi saja, 10 MB. Tidak menyertakan jaringan TV maupun telephone. Ya, khusus wifi saja. Tiap bulannya bayar 270ribuan rupiah. Eh, kini ada kenaikan menjadi sekitar 350ribuan rupiah. Sempat kaget, kok bisa terjadi kenaikan seperti itu. Wah ternyata, 10MB yang dulu saya dapatkan sekitar 300GB, dan kini sudah ful menjadi 400GB. Berarti dulu dalam masa promosi. Lihai juga ya cara promosinya. Jadi terasa berat saja!
Itulah pengalaman saya saat pasang Wifi Indome Fiber. Ada senang dan dukanya, dukanya selain kenaikan biaya bulanan, kini box reuternya tidak bisa lagi menyeting jarak jangkaun sinyal wifi. Dulu bisa dibuat sejauh mungkin dan bisa membuat dua jaringan wifi. Sekarang hanya satu. Kalau bisa dibuat dua kan enak, sehingga bisa dibagi-bagi tanpa menganggu jaringan utama. Sehingga tak capek merubah kode pasword wifinya. Terpakasa beli bantuan penguat sinyal wifi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar