Tanpa Mercon Lebaran Terasa Sepi, Sudah Menjadi Tradisi

Mercon

Om Koodok beberapa hari ini memang sibuk. Setelah libur lebaran ternyata banyak artikel yang harus segera tayang. Belum lelah dari keliling wisata. Iya, selama libur lebaran om Koodok mencari hiburan di pantai. Banyak sekali kenangan yang ingin dibagikan untuk menjadi bahan cerita. Tapi, apa boleh buat, artikel placement yang menuntut untuk terbit lebih duluan.

Hal itu pun berakibat terbengkalainya blog Om Koodok. Tapi tidak apa ya, ternyata masih tetap saja ada pengunjung yang setia. Dan blog ini tetap ramai walau jarang sekali terupadate. Ya, namanya blog cadangan sekedar untuk melampiasan.

Saya ingin bercerita saat berkunjung ke rumah teman. Ini cerita saat lebaran pertama. Wah ternyata kampung teman saya ini sungguh tergolong pelosok tempatnya. Jauh dari kota. Kanan-kiri terbentang persawahan luas.

Berbicara soal hiburan. Tergolong minim sekali. Kalau malam, lampu penerangan jalan pun tampak tamaram. Kerlap-kerlip, tidak begitu terang. Televisi? Aduh kalau bicara soal televisi, ngeri-ngeri sedap deh. Paling  channelnya bisa dihitung dengan jemari. Tahu kagak? Tinggi antenya saja bisa melebihi tingginnya pohon kelapa. Tinggi sekali deh, itu pun masih dibantu perangkat booster.


Yang jelas kampung teman saya ini tampak sepi. Jauh dari keramain. Hiburan saat ramadan maupun idul fitri yang menjadi favorit adalah mercon. Sampai tengah malam pun masih terdengar suara ledakan mercon lo. Suaranya sungguh menggelagar, karena merconnya gede-gede. Pada umumnya hasil rakitan sendiri.

Di kampung teman saya ini, memang pada umumnya punya keahlian membuat mercon. Aduh tidak tanggung-tanggung deh merconnya. Segede paha orang dewasa. Tidak kebayangkan jika meledak? Betapa dahsyatnya. Terasa jantung mau copot.

Walau ada orang tua yang lemah jantung, tetap saja tidak diperdulikan. Pokoknya mercon harus menjadi menu utama. Tanpa mercon kurang meriah. Sepi. Sampah yang dihasilkan dari ledakan mercon tampak berserakan di jalan maupun gang-gang. Sudah menjadi pemandangan lumrah jika ramadan maupun lebaran.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top