Membelah Perawannya Pantai Ambal Kebumen, Mak Yuss!

Pantai Ambal Kebumen

Beberapa hari ini kepala tampak pusing. Mata berkunang-kunang. Pikiran tidak jelas, benar-benar ruyam. Jantung berdetak dengan kencangnya. Sangat tidak beraturan. Ingin mengadu, entah kepada siapa. Diri ini tampak kesepian. Ada ribuan untaian kata yang tertanam di tempurung kepala. Tersumbat. Tidak bisa terlepas bebas. Sehingga menjadi beban derita.

Hati pun ikut menanggung nestapa. Merana. Ya, aku tersiksa. Aku sedang jatuh cinta. Oh, kenapa rasa itu kembali ada. Aku sudah berusaha sekuat mungkin, jangan sampai ada cinta dihati ini. Tapi entah kenapa, rasa itu muncul dengan tiba-tiba.

Aku pun dibuatnya susah tidur. Yang ada rindu yang begitu menggebu. Rindu yang begitu menggelora. Antara bahagia dan takut bercampur aduk. Tidak karuan rasanya. Aduh, rasa kangen ini harus bagaimana melampiaskannya.

Dah ah. Abaikan saja tentang rasa ini. Karena dia belum tentu cinta padaku. Dia juga belum tentu merindu seperti apa yang aku alami. Dia terlalu ayu, dia terlalu pintar. Hal mustahil aku bisa menyentuh dan memilikinya. Sebuah khayalan, yang akan membuatku mabuk dan menjadi gila.

Ah, Mbuhlah. Untuk melupakan hal itu, paling asek ya piknik. Wisata. Demi sebuah kedamaian hati. Agar tidak terkungkung dalam lubang rindu yang kian hari semakin mengangga. Aku harus mampu menyumbatnya.

Pantai Ambal, Kebumen lah yang menjadi tujuan wisata. Pantai perawan, walau tidak seratus perawan. Pantai yang masih alami, belum tersenduk oleh moderenisasi industri. Belum tampak beton-beton yang menancap disana. Hamparan pasir begitu luasnya. Sedikit sekali pohon besar yang mampu menjadi peneduh. Panas dan gersang.

Sebenarnya Pantai Ambal menjadi tempat wisata musiman. Kok musiman? Ya, ramainya kalau hari raya idul fitri saja, itu pun hari kedua. Kalau hari biasanya, sepi. Dan tiketnya gratis. Paling hanya dikenai biaya parkir saja.


Enaknya kalau ke Pantai Ambal di pagi hari. Cuaca tidak begitu panas. Bisa mandi di pantai pula. Jika sudah siang hari, takut kulit gosong. Pasirnya pun juga menyengkat di kaki. Mau tidak mau ya harus mengenakan sandal. Kalau pagi, dingin dan sejuk.

Oh iya, tiket masuk saat lebaran kemarin. Satu orang tiga ribu rupiah. Parkir roda dua, lima ribu. Dan parkir mobil 25 ribu. Nah, parkir mobil ini sempat menjadi viral, karena banyak pengunjung yang mengeluh.

Banyak lo yang menjadi keluhan pengunjung. Tidak hanya soal parkir mobil. Jasa sewa kuda yang asal main ketok harga. Belum lagi sewa tenda dan tikar yang tergolong tinggi. Ya, pokoknya sebelum menggunakan jasa yang ada disana. Tanya harga dan kalau bisa ditawarlah. Harus pintar-pintar menawar.

Semoga hal semacam itu tidak terulang kembali di raya idul fitri tahun depan. Pihak terkait, termasuk dinas wisata Kabupaten Kebumen harus bersepakat untuk menentukan tarif yang layak. Harga yang standar gitulah. Biar membelah perawannya Pantai Ambal lebih terasa mak yuss! Nagih gitu lo! Kalau ketagihan kan, nanti pengunjung mau datang kembali. Betul bukan?

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top