Beberapa hari ini saya keliling demi melihat-lihat pasa hewan dadakan. Bukan ada niat ingin membeli kambing maupun sapi. Sekedar ingin mencari hiburan. Ada rasa jenuh dan suntuk, selama PSBB diperpanjang. Bosan dengan rutinitas yang ada, yang saban hari kegiatannya antara tidur dan makan. Maka tak heran, jika perut saya jadi buncit. Untung dapat jatah dari Bansos, sehingga urusan dapur masih bisa dipertahankan. Walau pun makan apa adanya. Tetap disyukuri, yang penting masih diberi kesehatan dan kewaran berpikir. Sanajan, hati menjerit tidak karuan.
Sudah tidak terhitung pasar kaget hewan kurban yang saya sambangi. Jika tempatnya menarik, saya singgah untuk sesaat. Menyalurkan hoby memotret. Sesekali juga berbincang ringan dengan penjualnya. Ngobrol santai tentang lika-liku menjadi penjual hewan kurban dadakan. Walau saya juga paham dan mengerti, dari raut wajah dan mimik bicaranya ada rasa kerisauan dan kegelisaan. Pada intinya, usaha jualan hewan kurban tahun ini berada pada titik nadir. Titik terendah.
Saya pun minta ijin untuk memotret hewan-hewan kurban. Sebagai nanti bahan pelengkap cerita. Artikel tanpa gambar, ibarat sayur asam tanpa garam. Ada yang hampar gitulah. Ada yang sebagian saya abadikan lewat video, yang selanjutnya nanti saya unggah di youtube. Menyelam sambil minum air jadinya. Kapan lagi bisa melakukan hal seperti ini, sebuah kesempatan yang langka. Setahun sekali.
Walau sebenarnya saya melihat hewan-hewan kurban itu ada yang risih. Khususnya hewan kambing. Kalau sapi mah agak santuy gitu. Tidak galak. Sikapnya sopan gitulah. Kalau kambing? Aduh tidak kebayang betapa berisik dan gaduhnya. Sering bertengkar, dan memberontak ingin keluar kandang. Dan yang paling jijik adalah sesama kambing jantan ber wik-wik. Ih amit-amit banget. Mungkin mereka alias kambing belum mengenal pasal-pasal pernikahan kale ya?
Aduh...., jaman terbalikpic.twitter.com/RZmfTJTUKW— Djangkaru Bumi (@djangkarubumi) July 28, 2020
Eh saat buka twitter ternyata ada yang lebih parah lagi. Kambing berbuat tidak senonoh terhadap bocah. Kambingnya sadis dan maksa banget berbuat anuan terhadap bocah. Wah wah ini mah sudah tidak bisa ditoleransi lagi. Kambing harus segera dihukum seberat-beratnya. Harus diberi pelajaran berat. Gantung dan sembelih.
Aduh bagaimana ini cerita anak bisa masuk dalam kandang kambing ya? Tanpa kawalan orang tua pula. Apakah orang tuanya tanpa kawatir melepaskan anaknya melihat kambing sendirian. Tidak takut diserunduk misalnya. Eh disereduk mah tidak, dan ternyata ya itu dipaksa kambing harus nungging. Kayaknya kambing juga sampai pada titik puncak kenikmatan. Terlihat si bocah mengibas-ngibaskan tangannya pertanda celananya basah oleh cairan kambing.
Bisa menjadi kenangan buruk bagi si cobak ya? Semoga menjadi pelajaran bagi semuanya. Jangan membiarkan anak main sendirian tanpa pengawasan. Dan itu lo, yang merekam kok ya tidak berusaha membantunya. Justru terdengar tertawa riang, ah mungkin dia juga takut. Saya berusaha untuk berprasangka baik saja. Gambar diatas hasil tangkap layar dan videonya saya dapatkan dari akun @ontaguling. Video tersebut sudah ditonton hampir 80ribuan. Dengan aneka komentar yang menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar