Belajar ilmu kanoragan atau kebatinan itu memerlukan waktu yang panjang. Bertahun-tahun lamanya. Tidak bisa instan. Dan walau pun belajar jika tidak punya bakat keturunan pastinya juga akan mengalami kesulitan. Ilmu yang turun menurun dari silsilah kelurga itu juga penting. Biasanya, eyang akan menurunkan ilmunya ke salah satu anaknya, dan terus selanjutnya. Jadi tidak semua anak bisa menguasai ilmu yang dimiliki bapaknya. Dan ilmu kebatinan tidak bisa diturunkan dengan dipaksakan.
Bagaiaman jika orang ingin belajar ilmu kebatinan? Bisa. Tapi harus lewat guru. Jika asal belajar nanti akan ada efeknya. Biasanya orang menyebutnya dengan "kabotan ilmu", akhirnya menjadi linglung. Stres.
Jika ada yang mengatakan jin bisa menembus tembok adalah hal yang salah. Tapi jin bisa masuk ke celah udara ruangan itu yang betul. Semisal, ventilasi ruangan, celah kunci pintu dan sebagainya. Dan jin juga bisa masuk lewat hidung, mulut, telinga bahkan juga pusar, atau poru-pori tubuh lainnya. Yang nantinya dikenal dengan nama kerasukan atau kesurupan.
Pengalaman saat saya diundang untuk menyembuhkan orang kesurupan atau mungkin rumah yang penunggu alias jinnya yang suka usil. Biasanya saya hanya menggunakan dialog saja. Istilahnya mengajak damai. Saya hanya meminta maaf jika tubuh yang dirasuki itu punya kesalahan. Dan mohon jangan diganggu.
Nah repotnya jika jin itu membandel dan terus mengganggu terpaksa harus mengunakan tenaga batin yang lebih ekstra. Adu tanding, kalau kata istilahnya. Oh iya, tubuh jin itu tergolong lentur. Bisa besar dan kadang bisa mengecil. Kalau kalah tanding, tubuhnya akan mengecil. Saat mengecil itulah, jin bisa dimasukan ke dalam botol.
Itu pengalaman singkat saya tentang hal kecil ( sangat kecil) dunia jin. Dan saya juga pernah kalah tanding. Dan pernah pingsan juga. Dan disembuhkan oleh Paman saya. Maklumlah ilmu saya masih tergolong rendah, jika ketemu jin yang levelnya lebih tinggi, ya harus menyerah. Daripada nanti saya sendiri yang gila. Kan lebih repot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar