Yang Harus Anda Ketahui Media yang Digunakan untuk Santet dan Pelet

Media yang Digunakan untuk Santet dan Pelet

Doa paling manjur atau mujur salah satunya adalah orang yang teraniaya. Sakit hati. Maka waspadalah jika ada orang yang teraniaya, tertindas atau sakit hati karena perbuatan Anda. Segeralah minta maaf. Agar tidak ada rasa dendam yang berkesumbat. Karena orang yang sudah tersakiti, biasanya dia akan melakukan apa saja. Semisal, berdoanya begitu khusuknya sampai berlinang-air mata. Mau bangun malam, untuk berdoa atau melampiaskan tangisannya. 

Waktu yang paling abdol untuk berdoa, salah satunya juga adalah ditengah malam hari. Waktu yang begitu hening. Medan magnet yang tidak begitu sibuk. Gelombang energi yang cepat sampai sasaran, karena tidak banyak halangan. Apalagi jika sasarannya tertiduk nyenyak. Maka dari itu, jika mau tidur jangan lupa berdoa, biar terhindar dari hal-hal perbuatan setan atau jin jahat.

Ilmu santet atau pelet sebenarnya ilmu yang begitu mudah. Inti dasarnya hanya keyakinan yang mantap dan focus. Ya, dasarnya hanya yakin dan focus, tidak boleh ada keraguan sedikitpun. Soal Mantra? Asal mantra bolehlah. Semisal mantra "Semar goyang, aku goyang si fulan biar hatinya goyang dan jatuh cinta sama saya" atau "Ya kayuku, ya kayumu, Wolo-wolo ya kuwato". Yang paling sulitkan yakin dan focus itu. Tidak semua orang bisa.

Media santet dan pelet itu apa yang digunakan? Nah karena untuk menunjang kefocusan dan keyakinan itulah diperlukan sarana atau alat. Biar mantra-mantra doanya tidak meleset. Contoh kecil media yang digunakan untuk menyatet dan memelet adalah, darah, rambut, baju atau celana yang pernah dipakai, photo, nama yang lengkap semisal si fulan binti fulan. Baju dan celana ini sebenarnya hanya mengincar bau keringatnya saja.

Untuk melampiaskan amarah tersebut digunakanlah peraga semisal boneka. Entah nanti diberi nama, atau ditaruh photo atau baju yang pernah digunakan. Tujuan semua itu, tetap untuk meyakinkan atau memfocuskan. Jika Anda mampu membayangkan target dengan konsentrasi penuh. Sebenarnya alat dan peraga tersebut tidak perlu digunakan.

Semoga saja, kita terjauhkan dari hal-hal buruk. Dan jangan sampai ada rasa dendam. Memaafkan itu lebih mulia. Jangan menyakiti fisik dan hati orang lain. Apalagi menindasnya. Mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, agar hati kita diberi kelapangan dan keluasan hati. Bisa perpikir secara jernih dan bijak dalam bertindak.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top