Kadang saya itu kasihan dengan blog OM KOODOK ini, benar-benar tidak terawat. Blog yang sudah ada iklannya tapi kenapa terabaikan. Sama sekali tidak terurus, sepi dari artikel. Kan sayang sekali sebenarnya ya, pengunjung yang ramai, eh tidak ada berita yang terbaru. Jika ada berita anyar, itu pun liputan yang sudah lama, alias kadaluwarda. Ya begitulah, mau bagaimana lagi, sekarang konten artikel kayaknya sudah tidak punya nilai dan harganya. Orang lebih suka mencari via chat GPT, Gemini maupun Meta AI punyanya Facebook.
Tapi eranya memang lagi seperti itu, mau tidak mau ya harus mengikuti a rus. Saya rasa, konten artikel akan sangat sulit untuk mengalami masa keemasan kembali. Ya ya ya, memang semua ada masanya. Ibarat kata, hidup ini seperti roda berputar. Tapi, jika ingin tetap bisa eksis, ya mau tidak mau harus bisa beradaptasi. Makanya sekarang, selain menulis, saya juga menekuni sebagai konten kreator Youtube. Walau sebenarnya, menjadi konten kreator video, tantangannya jauh lebih menantang. Tapi, tidak ada salahnya jika dicoba.
Bermain niche atau tema di channel Youtube memang super unik. Bahkan kadang kita tidak tahu, niche apa yang cocok atau yang disarankan oleh Youtube itu sendiri. Makanya saat pertama main Youtube, silakan unggah video ngacak aja. Tema yang bebas, baru dah nanti kita pelajari, video tema apa yang digemai oleh penonton dan yang disarankan oleh Youtube itu sendiri.
Misalkan, channel Youtube OM KOODOK. Niat awalnya ingin konten berisi berita, dan kulineran, ya paling tidak video yang berisi vlog keseharian gitu dah. Eh ke sininya justru disarankan oleh algoritma Youtube untuk video musik tradisional. Tidak sembarang musik tradisional, tapi musik tehyan yang sering mengikuti ondel-ondel joget. Musik yang sebagi pelengkap saat ngarak Ondel-ondel Betawi keliling.
Pastinya pembaca sudah tahu kan apa itu Ondel-ondel? Boneka besar yang terbuat dari anyaman bambu, rambutnya dihias dengan bunga mirip bunga kembang kelapa. Boneka besar ini, menjadi ciri khas suku Betawi, Jakarta. Tinggi boneka besar ini umumnya sekitar 2,5 meteran, bahkan ada yang lebih. Cara memainkannya, nanti ada personel yang masuk ke dalam boneka Ondel-ondel Betawi. Saat beratraksi joget atau menari, diiringi musik khas. Itulah musik tehyan, bersama alat musik lainnya. Orang dari kejauhan, langsung sudah paham jika itu musik Ondel-ondel.
Nah kali ini saya bertemu dengan kru musik tehyan Ondel-ondel Betawi Sanggar Naga Hitam. Pertemuan yang disengaja pastinya, memang dari rumah saya ingin melihat pertunjukan Ondel-ondel Betawi yang sedang pentas di acara Vesta Lebaran Jakarta Velodrome. Ya ya pentas tahunan yang diselanggarakan di area Jakarta Internasional Velodrome, gelangkang olahraga balap sepeda. Yang alamatnya di Rawamangun, Jakarta Timur. Gedung olahraga balap sepeda yang super gede dan luas.
Makanya Jakarta International Velodrome sangat cocok untuk menyelanggarkan seni budaya atau pentas pertujukan lainnya, yang sekiranya bisa mendatangkan massa yang besar. Oh iya cara Vesta Lebaran Jakarta diselenggarakan pada tanggal 23-25 Mei 2025. Tiga haru nonstop. Pengunjungnya membludak, khususnya di hari Sabtu dan Minggu. Penuh dan berdesak-desakan.
Aneka pameran, termasuk stand kulineran banyak banget dah. Panggung dangdut juga ada. Arena main buat anak, juga tersedia. Seperti apa yang saya singgung di atas, niatnya ingin mengabadikan permainan alat musik tehyan. Makanya saya langsung mendekati kru musik Ondel-ondel Betawi. Wah ternyata Ondel-ondel ini dari Sanggar Naga Hitam asal Bekasi, Jawa Barat. Permainan musiknya mantap, alus betul. Berjam-jam main alat musik tehyan kuat sekali. Eh yang belum subscirbe dibantu subsribe ya, terimakasih!
Lama juga persembahan ondel-ondel.
BalasHapusOh Ya! Tolong emel alamat kamu ya jika mahu poskadnya. Saya menunggu.
Hapusposkad itu apaan, kepo jadainya
Hapusjadi ikuti sarannya si mbah yutub aja brarti ya. kita coba - coba juga ah. Oia untuk blog jika dulu rebutan posisi no 1 sekarang brarti rebutan algoritma AI gitu ya.
BalasHapusOh, Vesta yak, kok tadi sekilas aku bacanya Vespa hihihi :D Ondel-Ondel tingginya mencapai 2,5 meter atau lebih, benar itu. Sebab aku suka melihat di Perkampungan Setu Babakan dekat rumah, ondel2nya banyak dan jangkung juga. Musiknya menarik bikin kita ikut bergoyang :D
BalasHapusSaya salut sama blog nya om kodok ini, kayaknya sebagai penggiat dan penggemar kebudayaan khususnya budaya betawi patut di acungi jempol karena chanel youtube nya aja udah jelas .
BalasHapus