Blog bertema berita, eh selalu telat dalam menyampaian wartanya. Wah sebenarnya saya malu juga, tapi mau gimana lagi. Kerjaan saya memang merangkap apa saja, kadang jadi yotuber, edit video dan membuat thumbnail. Kadang sebagai Lokal Guide, Peta Google, yang suka itu lo share-share tempat-tempat di peta google. Emang ada hasilnya sebagai lokal guide? Ya kadang ada hasilnya, walau tak menentu. Tergantung dari kebaikan google saja, kalau dapau voucher, lumayanlah bisa buat jajan enak. Nah yang terakhir pastinya sebagai penulis online, sebagai blogger.
Menulis itu memang tak mudah. Merangkai kata demi kata, sehingga terwujud menjadi artikel maupun berita itu sungguh luar biasa sulitnya. Kalau hanya sekedar cuap-cuap, hampir semua bisa. Apalagi cuap-cuapnya di status media sosial, yang hanya memakan beberapa kata. Wow, gamping sekali. Mirip Bu Tejo yang di film pendek Tilik. Hayo siapa yang belum nonton film Tilik di Youtube? Atau jangan-jangan Bu Tejo itu adalah Kita?
Aduh, kalau saya lihat film Tilik, justru yang menjadi pusat perhatian saya adalah si Dian-nya. Cantik banget brow. Dengan rambut sebahu, body ramping. Bibirnya tipis, suaranya yang ringan. Renyah mirip kacang goreng. Siapa pun yang mendengarkanya pasti langsung terpesona. Belum lagi dengan sikap kemajaannya. Yang katanya tidak bisa anu, bisa anu lagi jika lihat si Dian.
Aduh aduh..., kalau ngomongan wanita cantik kok saya jadi ngalur-ngidul. Jadi ketularan Bu Tejo, yang lambe nitris tiada henti. Emangs eh, wanita cantik itu layak menjadi obrolan. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah layak menjadi rebutan. Lelaki mana seh, yang tidak ingin punya pacar cantik, dengan betis bah mirip bunting timun. Kalau pakai sepatu berhak tinggi tambah anggun.
Wah wah, kalau ngomongin wanita cantik. Kok saya jadi ingat kejadian pada tanggal 17 Agustus di sore hari. Seperti yang saya sampaikan di awal paragraf, saya telat membuatkan artikelnya. Terjadi perkelahian dua remaja, karena rasa cemburu. Wanita kesayanganya lagi berduan asik dengan pria lain. Terjadi perseteruan, sampai badannya belepotan lumpur, air comberan got sawah kangkung.
Soal perkelahian karena wanita cantik, kayaknya sudah menjadi dosa pertama keturunan adam. Menurut dongeng nenek saya Qobil dan Qabil saling bersitengang karena tak terima dengan perjodohan yang ditunjuk oleh ayahnya, Adam. Ada rasa tidak keadilan. Ya, akhirnya terjadilah pembunuhan pertama kali di bumi ini.
Dah ah, ke persoalan saja. Tak perlu bahas sejarah. Emang itu perempuannya cantik? Wow, menurut penilaian dan penelitian saya. Wanita itu paling cantik tersendiri diantara yang lainnya. Punya body yang baru mekar, ibarat kata, seperti buah mangga yang baru matang. Kulitnya bersih mulus, karena saya kadang suka curi-curi pandang juga. Kekurangannya hanya satu, giginya kuning.
Kadang saya itu batin, wanita cantik kok mau-maunya pacaran di semak-semak rumput. Pernah seh wanita ini saya ledekin, "Emang teman sekelasnya tak ada yang naksir kamu?", Set deh jawabannya hanya tertawa renyah saja. Saya pernah mergoki dia pacaran, pacaran ala era sekarang. Romantis dan mesranya, di alam terbuka tanpa malu-malu. Bujuk buneng, saya kan jadi pengen!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar