Kegiatan keseharian itu sebagai seorang blogger dan seorang youtuber. Sebuah pekerjaan yang awalnya dipandang sebelah mata. Dianggap suatu kegiatan yang nyeleneh. Dianggap kurang pegawaian, kurang kerjaan. Bahkan siap dikatakan sebagai orang sinting. Dikit-dikit motret atau suka mengambil atau merekam video. Maklum seh, karena mereka belum tahu, jika saya suka menulis online di blog atau suka unggah video youtube.
Tapi dengan seiring waktu, kini sudah banyak yang mengerti dan memaklumi. Bekerja tak harus pergi pagi dan pulang pagi. Kerja online juga tak kalah hasilnya dengan yang kerja di pabrik. Bahkan, kini, banyak orang yang berbondong-bondong ingin kerja online. Entah itu menjadi youtuber atau memasarkan produknya di toko marketplace. Hampir, warung-warung kini bekerjasama dengan aplikasi daring, semisal Go Food atau Grap Food.
Ya, awalnya saya punya blog dan channel youtube ingin membantu orang lain. Ingin lebih memperkenalkan ke khalayal luas, agar usahanya bisa lebih dikenal. Dan pastinya berharap agar usahanya lebih banyak pendatangkan keuntungan pula. Atau syukur-syukur bisa menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak-jejak orang sukses yang saya kabarkan tersebut. Tak kalah pentingnya juga, siapa tahu juga bisa menghasilkan uang bagi saya. Kalau sudah begitu kan, sama-sama saling menguntungkan.
Artikel yang saya buat, selalu senantiasa mendapat respon positif dari pembaca. Setiap hari, stastitiknya lumayan tinggi. Pengunjung blog ini diluar dari perkiraan. Ada rasa puas, tapi juga ada rasa malu. Artikel dengan tata bahasa yang amburadul, eh kok banyak yang berminat. Tapi tak apalah ya, karena saya menulis awalnya juga untuk belajar. Saya menulis bukan berarti saya menguasai. Maka saya paling senang, jika diajak berdiskusi bareng tentang blog maupun youtube. Saling bisa bertukar pengalaman dan pengetahuan. Apalagi, yang namanya teknologi selalu berkembang, tampilan blog maupun youtube juga sering update saban tahunnya.
Saya menulis ini, sambil mendengarkan musik, lagunya Ratna Antika yang berjudul Cidro. Sudah terlanjur cinta, eh ternyata dia pergi tanpa pamit. Tahu-tahu sudah berduan dengan gebetan barunya. Saya jadi nandang loro, loro ati. Ora ngiro dia bakal ngingkari janji. Mungkin, kahanan uripku tidak sama dengan kahanan urip dia. Beda derajat, dia lebih urip mulyo. Nah, lo saya jadi curhat. "Hidup itu harus menerima takdir dengan ihklas", Nasehat eyang kangkung. Biar tidak ada sambat, biar tak nelongso. Hidup sudah rekoso, ojo digawe tambah rekoso.
Ambyar tenan. Mau cerita tentang usaha senjata mainan dari tiplek, kok malah kacau balau gitu. Oh iya, saya sering mendapatkan pertanyaan dari pengunjung, untuk mendapatkan bahan baku senjata mainan triplek atau kerai itu darimana? Pertanyaan ini saya dapatkan dari komentar video lawas, dan saya pernah membalasnya. Bahwa bahan baku ini diperoleh secara karungan dari sebuah pabrik yang ada di Tengerang. Persis nama dan alamar pabriknya saya sendiri juga belum tahu pasti.
Kebetulan, belum lama ini saya menjumpai sebuah kontrakan di Sukapura, Rt 04 rw 04, ada pengrajin usaha mainan senjata triplek. Usahanya ramai banget. Bahan bakunya juga banyak. Bagi yang membutuhkan bahan bakunya bisa datang langsung. Soal harga belum ada kepastian, nanti sistemnya perkarungan. Untuk lebih tepatnya, kontrakan usaha mainan ini berada di Gang Masjid Al Fajar, Jalan Tipar Cakung, Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara.
Usaha senjata mainan ini ramai peminat. Khususnya anak-anak. Yang awalnya harga dua ribuan, nanti dimodifikasi dan terus dimodifikasi bisa mencapai dua ratus ribuan. Bahkan lebih. Setiap sekali modif dengan harga yang variatif pula, sesuai keinginan pembeli. Pengrajin senjata punya jiwa seni dan kreatif tingkat dewa. Saya sangat salut dibuatnya.
Pengrajin senjata mainan triplek ini nanti pindah mangkalnya. Biasanya disetiap sekolah, atau tempat-tempat yang ramai dengan anak-anak. Sebenarnya tak perlu keliling, mangkal di kontrakan saja dia sudah laku. Didatangi anak-anak yang ingin membeli atau yang ingin di bentuk lebih gede lagi senjatanya. Bagaimana, tertarik ingin menjadi pengusaha senjata mainan dari bahan triplek?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar