Oh virus Corona, Oh virus Covid-19. Dirimu mampu membuat geger se-antrio dunia. Gelisah dan cemas. Was-was selalu melanda. Ketakutan yang marasuk dalam jiwa. Sesama anak manusia saling curiga. Sungguh luar biasa virus ini, mampu merusak segala tatanan. Memporak-porandakan segala bangunan dan peradapan sosial dan budaya. Oh Corona, cepatlah enyak. Pergilah menjauh. Anak manusia sudah merasa lelah.
Gara-gara virus corona, terjadi kelangkaan masker. Seandainya ada pun harganya sungguh gila sekali. Masker sampai jadi barang mewah-nya. Bahkana ada yang sampai menimbunnya. Oh masker, kenapa dirimu bisa naik daun setinggi langit? Bukan barang pokok, tapi keberadaanmu sangat dibutuhkan. Ah, semua karena covid-19.
Sampai petinggi elit dibuat kebingungan. Yang katanya, masker hanya untuk orang sakit. Dan yang sehat tidak perlu mengenakan masker. Tapi selang beberapa hari kemudian, beda lagi pernyataannya, masker wajid dipakai setiap orang. Apalagi saat keluar rumah wajib mengenakannya.Semakin gila deh itu harga masker. Dan tambah susah dijumpai di rak minimarket. Serba kelimpungan.
Sisi Luar |
Belum lama ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membagi-bagikan masker. Gratis. Dan masker itu didrop kesetiap tingkat RW (Rukun Warga) yang nantinya dibagikan lagi ke tingkat yang lebih rendah yaitu RT (Rukun Tetangga). Setiap RW mendapatkan lima duz yang berisi seribu pice masker. Wah lumayan banyak juga. Sehingga total bantuan masker yang diterima oleh RW adalah lima ribu masker. Wow, benar-benar ajaib.
Saya pun dibuat penasaran dengan model masker itu. Keesokan harinya baru deh, saya mendapatkan simple dari masket tersebut. Dan modelnya, wah benar-benar bikin kaget. Terlalu sederhana dan terlalu simple. Masker yang berbahan dua lapis. Terlalu tebal kalau menurut saya. Sehingga saat kenakan, akan sesak dinafas. Itu seh pendapat pribadi saya.
Sisi Dalam |
Yang namanya barang gratisan. Dari jaman bahola, kok rasanya sulit jika berbicara soal mutu atau kualitas. Pasti jauh dari standar itu. Sekali kali, barang gratisan gitu lo. "Mendapat jatah saja, sudah termasuk untung". Tapi kan terasa gimana gitu, Provinsi yang terkenal dan tersohor sebagai pusat perturan duit, memberi bantuan masker saja kok modelnya gini-gini amat. Kayak tidak niat gitu.
Ssst...itu sekedar uneg-uneg. Siapa tahu nanti ada bantuan lagi, dengan model masker mirip scuba. Ya paling tidak masker medislah. Biar tambah kece. Kalau model maskernya kekinian, kan enak yang mengenakannya. Orang akan percaya diri. Dan tambah ganteng pastinya. Anak muda, disuruh pakai masker model pemberian Pemprov DKI seperti itu, mikir seribu kali. Gengsi brow!
Ya namanya lagi pagebluk begini. Rakyat atau pemerintah dibuatnya resah. Rakyat disuruh tunduk dengan himbauan pemerintah, tapi pemerintah bisanya hanya memberikan perintah. Rakyatnya jadi tambah bingung. Ingin taat, tapi perut kosong. Melanggar aturan takut kena musibah. Eleh, terlalu jauh ngomong saya, masker masker, mana masker?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar