Beras Premium Bantuan Presiden yang Disalurkan Melalui Kementerian Sosial, Mantap Jiwa!

Beras Premium Bantuan Presiden

Bulan Ramadan, semangat untuk menulis sedikit berkurang. Tampak loyo dan kurang menggairahkan. Faktor kurang keluar rumah, atau akibat dari virus Corona yang tidak jelas kapan berakhirnya. Miskin bahan cerita jadinya. Semenjak diberlakukan peraturan PSBB, Pembatasan Sosial Berskala Besar, kalau tidak penting amat, enggan dan malas sekali jalan-jalan.  Mengurung diri di rumah.

Sudah tiga bulanan, virus Corona masuk ke Indonesia. Entah bagaimana ceritanya kok tiba-tiba sampai juga ke negeri ini. Virus yang menggegerkan se-antreo belahan bumi. Bikin panik dan cemas. Perekonomian ikut goyah. Banyak orang yang harus rela kehilangan pekerjaan. Akibat dari Pemutusan Hubungan Kerja, atau karena usaha bangkrut, sepi pembeli.

Pengangguran semakin banyak. Jumlah rakyat miskin ikut melonjak. Angka kriminalitas, konon katanya juga ikut meningkat. Wah benar-benar memusingkan kepala. Urusan perut, jadi terganggu. Kebutuhan hidup terus meninggi, tapi pendapatan tak ada. "Stres tingkat  dewa", keluhan banyak orang. Oh Corona.

Beras Premium Bantuan Presiden

Situasi seperti ini. Rakyat menginginkan negara hadir. Masyarakat membutuhkan pertolongan. Rakyat sudah patuh, untuk tidak keluar rumah. Bekerja dari rumah, ibadah dari rumah, belajar dari rumah. Selanjutnya negara harus menjamin dapur rakyatnya untuk terus ngebul. Berasap. Agar perutnya terjamin kenyangnya. Jangan sampai kelaparan.

Kalau saya amati, negara sudah berupaya hadir, dengan memberikan diskon listrik. Walau belum bisa sepenuhnya untuk semua golongan pelanggan. Kalau saya berharap seh, pelanggan listrik yang 900VA keatas juga mendapatkan keringanan. Bukan malah diberikan kejutan, tagihan listrik yang tiba-tiba membengkak. Jantung terasa mau copot saja.

Sebenarnya saya mau cerita tentang kualitas beras bantuan Presiden. Tapi kok jadi curhatan begitu ya. Jadi baper gitu. Habis mau gimana lagi, mau mengadu kesiapa lagi. Kondisi yang kacau balau, usaha yang bampet. Nada darurat, tak ada. Jadi ketar-ketir. Kalau masih ada tabungan, mungkin sedikit hilang itu rasa was-was. Stock makan masih terjamin.

Bagaimana dengan kualitas beras bantuan Presiden? Langsung to the point saja, tak perlu ngalor-ngidul ceritanya. Bagus atau jelek? Wah sing sabar to. Kok jadi emosi gitu. Tapi memang begitu lo, virus corona membuat emosi orang jadi tak terkendali. Mudah sensi dan mudah emosi. Bawaannya itu curiga, prasangka buruk.

Kualitas beras bantuan Presiden masuk katagori Premium. Butirannya utuh, warnanya juga menarik. Putih bersih. Tidak bau apek. Dimasak pulen hasilnya. Enak dilidah. Pokoknya bikin nagih. Penerima senang hati menerimanya. Tidak ada rasa kecewa. Tapi, kalau bisa ya bansosnya seperti tahap pertama. Berasnya 10 kg dan ada isi paketan lainnya. Dan bisa merata.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top