Kehidupan ini aneh dan ruwet. Dan selalu ruwet. Kalau tidak ruwet namanya bukan kehidupan. Jangankan kehidupan, setelah kematian pun juga ruwet. Lah kenapa ruwet? Iya itu kenapa harus dibungkus dengan kain kafan yang berlapis-lapis. Kan bikin ruwet sang mayit. Mau bangun, pastinya kesulitan. Makanya dia tak bangun-bangun. Eleh, mulai melantur kemana-mana, tak usahlah bahas kematian. Bahas kehiduapan saja.
OK lah kalau begitu. Keruwetan untuk saat ini adalah masalah masker. Yang bukan kebutuhan utama, kini menjadi kebutuhan primer. Orang yang tidak mengenakan masker, pasti akan dianggap aneh. Orang akan melihat dengan mata yang melotot, penuh kebinaran. Entah itu binar karena menahan marah, atau benci atau sinis. Atau mungkin sebagai rasa kagum. Orang yang tidak memakai masker, akan dianggap punya kekebalan lebih. Anti dan tahan dengan virus Corona. Atau bisa jadi, dianggap abai dan melalaikan keselamatan sendiri.
Terus terang, walau orang ramai-ramai mengenakan masker, sampa saat ini saya masih santai. Ingat, jangan ditiru tinggak kekenyolan saya. Bukan karena merasa kebal atau abai dengan keselamatan atau kesehatan. Ya, karena untuk mendapatkan masker sekarang lumayan sulit, seandainya ada kualitas bahannya sangat diragukan. Pokoknya masker lagi naik tahta deh.
Saya kalau kemana-mana ya jarang maskeran. Kalau itu terpaksa, jika pas meliput kejadian, maskernya cukup kaos sport dilepas dan dijadikan penutup hidung. Jadi mirip orang gemblung gitu deh. Kalau saya memang, hidup ini tidak mau merumitkan diri. Kalau punya dipakai, dan jika tidak punya ya tak perlu galau. Kenakan yang ada, ibarat kata pepatah, tak ada rotan akar pun jadi.
Oh iya saya pernah memuat artikel tentang bagaimana cara pemakaian masker yang benar, di blog Djangkaru Bumi ya, bukan di blog ini. Saya hanya ingin mengulas kembali, agar blog ini juga semakin kaya akan artikel. Untuk nanti lebih jelasnya bisa anda berkunjung ke artikel tersebut. Kali ini saya hanya akan memberikan garis besar atau pokoknya saja.
Saya senang, melihat orang sudah mengenakan masker dengan benar. Beda dengan dulu sebelum wabah corona merajalela dan semakin hari semakin ganas. Ada orang yang mengenakan masker terbalik. Yang diluar yang berwarna gelap dan yang ada pita kawatnya berada dibawah. Tampak aneh, walau sebenarnya sah-saha saja, karena masker kepunyaan dia sendiri. Pastinya bebas dan sesuka hati yang punya.
Nah, seperti apa yang saya singgung diatas. Pemakain masker yang benar adalah yang berwana cerah diluar dan yang ada kawatnya berada diatas. Sebenarnya hanya itu saja intinya. Kalau makser kain bagaimana? Ya pada intinya sama, lipatannya mengarah kebawah. Atau sesuai dengan bentuk modelnya. Bagimana, mudah bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar