Jadi Blogger dan Youtuber itu sangat menyenangkan. Mudah sekali menemukan ide atau bahan cerita. Dan dengan tambahan video, artikel tampak lebih hidup. Pembaca akan dibuat senang pula. Untuk era sekarang, jangan takut dan kawatir dengan daya loading. Teknologi sudah canggih, hampir semua serba wuzz. Belum lagi, perangkat yang digunakan pembaca juga super wow. Belum lagi, nanti akan memasuki era 5G, dijamin kayak lewat jalan tol, serba cepat.
Emang, untuk atau bagi youtuber pemula ada rasa canggung saat membuat konten diluar lapangan. Ada rasa malu atau gimana gitu, bahkan bisa jadi grogi. Belum lagi, kadang mendapat nada sinis dari orang lain. Itu hal biasa. Tapi banyak kok, kini orang yang sadar dan mengerti, bahwa blogger dan youtuber itu juga sebuah profesi. Sebuah pekerjaan layaknya orang lain. Hanya bedanya, youtuber dan blogger itu kantornya di rumah. Dan kerjanya fleksibel, diri sendiri yang atur.
Karena saya sudah hampir sepuluh tahun menjadi blogger dan youtuber, sudah percaya diri. Kalau ada yang mentertawakan saya anggap sebagai angin lalu saja. Bagi yang sudah tahu, justru ingin numpang eksis di layar kamera. Pengen masuk youtube, atau ingin dijepret. Dan yang lebih menyenangkan, mendapat sambutan baik dari nara sumber. Karena dia merasa senang, usahanya ikut dipromosikan.
Kali ini saya ngobrol-ngobrol dengan penjual Kentang Toe. Kentang mentah yang dipotong-potong, kemuadian dibungkus dengan adonan terigu. Penjual menamainya kentang sarungan, kentang yang disarungi. Tampak lucu saat saya mendengarkannya. Adonan terigu ini juga tampak mudah dan simple, Anda bisa melihat di videonya untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelasnya.
Penjual ini sudah menekuni usahanya selama empat tahun. Nah disini kelamahan saya, lupa menanyakan namanya. Tapi tak apalah ya, apa arti sebuah nama, yang penting sudah lihat photo dan videonya. Kadang merasa sudah akrab, jadi panggilnya ya mas saja. Saya dibuat terheran, bisa selama itu usahanya. Dan jualannya hanya sore saja, keliling sekitar kompleks, sesekali berhenti di tempat pengajian anak-anak.
Saya perhatikan, dagangannya selalu laris dan habis setiap harinya. Harganya juga murah sekali, dua ribu rupiah juga boleh. Mungkin itu yang membuat anak-anak kecil menyukainya. Harganya sangat terjangkau. Soal bumbu tambahannya juga mudah didapatkan, bumbu serbuk rasa cabe dan keju.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi yang ingin membuka usaha dengan modal yang terbatas. Tidak harus berjualan keliling, mungkin juga bisa mangkal di depan rumah. Dengan modal sedikit, cepat balik modal. Menguntungkan pula. Saya tidak secara rinci cara membuat adonan tepungnya, pastinya pembaca sudah tahu dan lebih mengerti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar