Artikel yang lama sekali mengendap di draf. Photo sudah tersedia, giliran mau menulis kata atau artikelnya selalu mengalami kendala. Merangkai kata itu yang sulit. Walau saya sebenarnya sudah termasuk blogger kawakan. Tetap saja, jika soal artikel masih mengalami kendala. Masih terbata-bata dalam menyusun kalimat. Maka saya lebih sering menolak job, apalagi job asal luar negeri. Lebih banyak saya tolaknya. Menulis dengan bahas indonesia saja, masih bergaya upin dan ipin. Apalagi menulis dengan bahasa inggris, kacau balau pastinya. Dari pada menanggung malu, lebih baik ditolak saja. Tapi tetap saja ada partner yang terus mendesaknya. Mungkin dia tahu, blog saya punya nilai lebih. Alaaah.....sombong amat.
Sebenarnya main blog itu serba salah. Mengejar dolar, kalau dihitung tidak seberapa dapatnya. Tanpa dolar, sedangkan menulis itu perlu bahan bakar. Kalau menulis terus, tanpa ada biaya. Lama kelamaan pastinya akan kendor juga. Walau ada sebagain teman, beralasan ngeblog hanya sekedar buat hiburan. Tapi akan seberapa lama dia akan mampu bertahan. Sedangkan biaya pengeluaran untuk ngeblog terus meningkat. Ah serba salah lagi. Ah, yang pastinya main ngeblog mengharapkan income juga. Paling tidak balik modal, jangan sampai tekor terus.
Aduh, kok jadi melow ya. Emang terus terang, bulan ini pendapatan dari ngeblog sangat turun drastis. Mungkin tidak hanya seorang blogger saja. Hampir semua orang mengalaminya. Ya, akibat dari covid-19, yang lebih terkenal dengan nama Virus Corona. Semoga saja, wabah ini tidak berlangsung lama. Cepat berlalu, aktivitas perekonomian bisa pulih kembali.
Aduh kebiasaan saya, kalau bicara pasti harus kanan-kiri dan berbelok-belok terlebih dahulu. Ibarat emak-emak yang sedang berkendara, mau belok kiri,tapi yang nyala lampu sen kanan. Atau tidak mau belok aliat lurus, send kanannya nyala terus. Bikin pening orang di belakangnya. Tapi tak apalah ya, sesekali temanya melebar kemana-mana. Biar tidak kehabisan ide pembicaraan.
Harap dimaklumi, saya kan mengelola tiga blog sekaligus. Dan semuanya aktif, belum lagi mengelola channel youtube. Lumayan menguras ribuan kata-kata. Sehingga sampai kehabisan kata yang harus diucapkan. Bahkan ada kata yang terus saya ulang-ulang, karena kebingungan. Alias buntu.
Rumah saya kan dekat dengan sekolah dasar negeri. Saya itu sering memperhatikan anak-anak sekolah membawa alat musik pianika. Alat musik yang ditiup agar nanti tut-tutnya bisa menghasilkan bunyi dana. Harga alat musik tersebut berkisar 120ribuan rupiah. Harga yang masih bisa terjangkau, jika dibandingkan dengan alat musik piano. Kalau alat musik piano, wah ribet bawanya.
Belum lagi, saya punya tetangga yang anaknya sering memainkan alat musik pianika ini. Saya sangat terhibur mendengarkannya. Lagu yang dimainkannya adalah lagu Ibu Kartini. Manfaat dari main pianika adalah mampu mengasah kesabaran anak. Untuk menghafalkan nada tuts ini, perlu kesabaran ektra. Dibutuhkan ketelitian dan keuletan dalam latihan. Membutuhkan waktu lama. Dan nada yang dihasilkannya pun mampu mengeloh kecerdasan anak. Emosi anak lebih terkendali. Maka jangan heran, jika anak senang main pianika, pada umumnya punya tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar