Kerjaan saya itu ya seperti ini. Sesekali memotret, sedikit bergalak wawancara, mengorek informasi. Dan kadang juga mengabadikan lewat video. Demi membuat konten video youtube, agar channelnya terus terupdate. Bicara soal channel yotube, sebenarnya sedikit aras-arasan semenjak ada peraturan baru. Harus memberi centang, antar video dibuat untuk anak-anak dan bukan untuk anak-anak. Tahu sendirikan, peraturan baru ini lumayan membuat pendapatan youtuber turun drastis. Dolar susah sekali naiknya.
Memang dari awal, konten video channel youtube saya lebih dominan dibuat untuk anak-anak. Karena saya beranggapan saat itu, penonton video youtube pada umumnya didominasi oleh anak-anak. Soal menonton, anak kecil lebih lama durasinya. Bisa berjam-jam, beda dengan orang dewasa yang suka main skip. Dan memang, dulu dolarnya pergerakannya lumayan cepat.
Ya, setiap profesi punya resiko. Dan yang namanya kata abadi itu tidak ada. Semua hal mengikuti perkembangan jamannya. Dan semua hal siap berubah. Kuncinya di mental. Agar tidak mudah kagetan dan putus semangat. Kalau perlu ya, harus siap banting setir jika memang tidak bisa diandalkan lagi.
Dan saya masih merasa bersyukur, semangat untuk membuat konten video yang diperuntukan anak-anak masih ada. Walau sebenarnya niatnya bukan untuk konten anak-anak. Karena saat membuat video, disitu ada anak-anak. Mau tidak mau ya mengikuti kebijakan youtube. Video yang aktor utamanya anak-anak, otomastis masuk katagori konten buat anak-anak. Peraturan baru ini memang ambigu, terlalu bias dan komplek.
Lah gimana ini, mau ngomongin tentang bakso bakar tusuk kok sampai melebar kemana-mana. Rencana awal ingin membahas usaha atau bisnis bakso bakar. Itulah repotnya jika seorang blogger merangkap jadi youtuber. Kadang kehilangan konsentrai apa yang ingin disampaikannya. Sebuah profesi yang sulit untuk bersatu sebenarna. Karena keduah hal itu sama-sama menguras energi.
Saya memang suka melihat usaha orang-orang yang ada disekitarnya. Kadang saya dibuatnya heran, mereka berani mengambil tindakan dan punya semangat sekaligus inovasi dan kreatif sekali. Sedangkan saya, kalau bicara soal sebuah usaha, semuanya masih dalam tahap angan-angan belaka. Isi kepala itu penuh dengan rencana. Tapi sama sekali belum ada yang saya eksekusi. Takut gagal atau terkendala modal, elah banyak sekali alasannya pokoknya.
Pemuda asal indramayu, eh sampai saya lupa berkenalan untuk menanyakan namanya. Berjualan bakso bakar dengan cara keliling. Menggunakan gerobak. Harganya murah sekali, sangat terjangkau oleh anak-anak sekolah. Hanya seribu pertusuknya. Pantas saja jika sering diserbu pembeli. Rasanya enak dan lezat, kata pembeli.
Aduh saya kok lupa juga menanyakan bahan-bahan bakso bakar tusuk itu. Saya hanya mengamati bahan tambahannya saja, semisal kecap, saos, bumbu minyak dan sambal. Untuk lebih jelasnya, silaklan saksikan videonya ya? Eist jangan lupa subscribe dan like. Kalau perlu share ya? Semoga artikel ini menginspirasi bagi yang ingin berwirausaha. Jualan bakso bakar tusuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar