Konon cerita dari lisan ke lisan, dulunya Ambal adalah wilayah Kadipaten. Dan Adipati pertama bernama Panembahan Djogoremi. Kini wilayah Ambal terlah terbagi menjadi beberapa dusun, dan masuk dalam wilayah kabupaten Kebumen. Makam Penembahan Djogoresmi berada di dusun Ambalresmi, Kebumen. Tepatnya berada di belakang pasar Ambal, Kebumen. Memang keberadaan makam ini tertutup akan hiruk-pikuh pasar Ambal.
Seperti yang sering saya katakan, piknik itu tidak harus ke tempat yang mahal dan wah. Asal itu membuat hati tenang, perasaan gembira dan wawasan bertambah sudah tergolong piknik. Dekat rumah misalnya, atau mungkin seperti yang saya lakukan gemar ke kuburan. Kalau jaman dulu, sewaktu masih belajar ilmu klenik kalau ke makam hanya sekedar mencari pusaka. Atau bebatuan yang dianggapnya mengandung petuah.
Tapi hal seperti itu saya tinggalkan. Karena saya tidak mau terjerembab dalam kemusyrikan atau kesirikan. Saya niat ziarah ke makam hanya sekedar tapak tilas atau mencoba belajar sejarah tentang suatu daerah yang saya kunjungi. Menjalin silaturahmi, sekaligus mecari kopi gratisan.
Matahari belum tampak terik sinarnya. Saya manfaatkan untuk ke luar rumah. Bertemankan sepeda ontel, terus saya goes. Tampa arah, hanya menuruti roda sepeda itu berputar. Saya nikmati pemandangan disekitarnya. Pepohonan besar dan tinggi menyapa, kadang dia melambai-lambaikan tangannya. Menyambut dengan riang gembira.
Belum lagi dengan senyuman setiap orang yang saya temui. Walau mungkin mereka melihat wajah saya dengan penuh keasingan. Ya, saya memang bukan warga Ambal, saya hanya sekedar jalan-jalan. Menikmati keindahan alam. Menikmati kebebasan.
Saya pun berhenti di makam Panembahan Djogoresmi. Hal itu sebenarnya tidak saya sengaja. Karena saya dibuat penasaran dengan papan nama yang tergantung di gapura. Gerbang masuk ke makam sekaligus gerbang masuk musholla. Niat awalnya hanya ingin istirahat salat sejenak.
Di area makam Panembahan Djogoresmi secara pintas terdapat bebarapa macam makam tua.
Tapi sayang, makam itu tanpa prasasti nisan. Sehingga bagi orang baru, akan kesulitan untuk mengenalinya. Juru kunci makam pun sepertinya juga tidak bermukim disitu, saya pun tidak bisa menelusuri sejarah dari makam-makam yang ada disana.
Tapi sayang, makam itu tanpa prasasti nisan. Sehingga bagi orang baru, akan kesulitan untuk mengenalinya. Juru kunci makam pun sepertinya juga tidak bermukim disitu, saya pun tidak bisa menelusuri sejarah dari makam-makam yang ada disana.
Mungkin lain waktu, saya akan berkunjung kembali agar bisa menemukan sejarah singkat tentang daerah Ambal. Ya, setidaknya saya nanti bisa lebih tahu sejarah makam yang ada area makam Penembahan Djogoresmi. Sekaligus kancah dan peran dari penembahan tersebut yang konon katanya mampu mengalahkan begal alias begudal terhebat di Ambal tatkala itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar