Entah mengapa saya itu paling getol ziarah ke makam yang dikeramatkan. Ada rasa penasaran, seberapa kuat daya magic makam yang dikeramatkan itu. Seberapa angkernya. Siapa tahu saja, saya bisa melihat penampakan rupa jin penunggu makam itu. Ah kadang saya ini sok jagoan, kalau benar-benar jin itu menampakan diri, pastinya saya juga lari tunggang-langgan. Ya, tak apalah biar saya dikira sok berani, walau hati kecilnya juga ada rasa gemetar lemas gitulah.
Perjalanan saya selanjutnya, bisa dikatakan pengembaraan biar elit sedikitlah adalah makam Arung Binang yang berada di dusun Kebejen, Kuwarisan, Kutowinangun, Kebumen. Sebuah area makam yang luas, dan biasanya diperuntukan untuk keturunan atau trah Arung Binang I. Pepohonan besar tumbuh, menambah suasan keangkeran saja. Tapi makam ini sangat terawat, juru kuncinya bernama Bapak Taryono.
Dan saya pun langsugn disambut dengan ramahnya. Diperbolehkan mengintari area makam. Satu persatu makam yang ada disana saya amati dengan cermat. Bentuk nisannya pun unik dan sederhana sekali. Belum lagi, keberadaan cungkup atau rumah pelindung makam yang beraneka macam. Saya baca satu demi satu, nama-nama yang tertulis di prasasti. Hampir semua kata depannya menggunakan nama Arung Binang, hanya bedanya dibelakangnya ada tambahan angka yang menunjukan urutan generasi.
Yang menjadi daya tarik utama adalah makam Arung Binang I. Est, tidak sembarang orang bisa diijinkan masuk ya? Karena makam ini dibuatkan rumah tersendiri dan terkunci. Karena saya ini berwajah ganteng, tanpa meminta pun saya langsung diantarkan ke dalam makam. Dengan celana kolor pun saya langsung masuk. Sudah kebiasaan saya, jika kemana-mana koloran saja.
Nah di cukup utama ini, terdapat beberapa makam. Konon kata juri kuncinya, makam-makam tersebut adalah para murid atau prajutir setia Arung Binang. Saya sendiri tidak tahu berapa jumlahnya, karena belum sempat menghitung. Dan makam Arung Binang beserta istrinya tertutup kelambu berwarna hijau tua.
Saya pun juga diijinkan masuk ke dalam makam yang berkelambu tersebut. Disana terdapat pajangan photo Arung Binang dengan baju kebesarannya. Sudah menjadi hoby, saya pun langsung berjepret ria, setiap sudut makam dengan berbagai gaya eangle tidak luput dari bidikan kamera saya. Kalau dipikir-pikir, saya termasuk songong juga.
Nah, di dalam rumah cukup utama ini terdapat juga pusaka peninggalan Arung Binang. Tapi sayang, pusakanya hanya tinggal beberapa buah saja. Dicuri orang yang tidak bertanggung jawab, dan sampai saat ini belum bisa ditemukan atau kembali.
Bagi yang ingin uji nyali tidak salahnya berkunjung ke Makam Arung Binang. Rasakan sendiri deh sensansinya. Dijamin bulu kuduk akan merinding. Dan biasanya orang yang berziarah ke sana punya hajat dan ingin terkabulkan doanya. Apalagi musim kampanye seperti saat ini, dijamin ramai deh. Khususnya malam jumat, orang rela menginap disana. Sekaligus mandi disendang atau sumur yang dipercaya bisa menyembuhkan segala penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar