Bagi yang Susah Jodoh Ziarahlah ke Makam Eyang Dewi Ayu Sekar Gadung

Makam Eyang Dewi Ayu Sekar Gadung

Om Koodok, kalau piknik memang sukanya ke tempat yang aneh-aneh dan serem-serem. Tidak kayak orang lain pada umumnya. Mungkin karena sudah bawaan jabang bayai Om Koodok. Jadi jangan heran ya. Kalau orang belum mengenal saya, pastinya akan mengira saya itu orang sinting atau mengikuti aliran sesat. Bahkan ada yang menjuluki saya dengan sebutan mbah dukun atau paranormal yang kurang se-ons. Tak apalah, pokoknya bebas dan terserah. Saya tidak marah kok.

Saya itu lagi jenuh dengan berita politik, entah yang ada di media elektronik atau media sosial. Yang ada mah saling menghujat. Memojokan lawan dengan hal-hal yang tidak penting. Mencari kesalahan yang dibuat-buat. Seakan-akan lawan tidak ada baik dan benarnya. Tapi, gimana lagi, memang sudah menjadi budaya saat menjelang pemilu. Mau tidak mau ya, hanya bisa menyimak saja. Yang penting, saya jangan sampai terbawa arus untuk ikut mencela.

Belum lagi itu di media sosial yang suka, share-share berita yang kontroversial. Tidak mau memperdalami isi berita tersebut, terus main berbagi saja. Bikin beranda media sosial saya penuh dengan hal-hal yang tidak penting. Ah daripada ikut jadi pening atau takut isi kepala saya penuh dengan berita yang tidak akurat, lebih baik untuk sesaat berhenti bermedia sosial terlebih dahulu. 

Mencari hiburan di luar rumah. Di alam terbuka. Biar suasana hati adem, pikiran jadi bertambah wawasan. Jernih dan fresh kembali harapannya. Piknik murah meriah, tanpa harus mengeluarkan biaya parkir maupun tiket masuk. Alias serba gratis, cukup berbekal dari rumah sebotol air mineral.

Kali ini yang saya kunjungi adalah sebuah makam yang tampak unik. Sebuah makam yang berada di tengah pedesaan. Dan makam ini menjadi cagar budaya, yang dilindungi oleh pemerintah setempat. Yaitu makam Eyang Dewi Ayu Sekar Gadung. Yang menjadi keanehan dari makam ini adalah terdapatnya gundukan tanah yang tingginya hampir dua meter. Warga setempatnya menyebutnya dengan nama Gumuk.

Dan makam ini hanya satu-satunya makam yang ada di dareh itu. Makam ini diatapi dengan cungkup yang sangat sederhana. Atapnya pun tergolong pendek, sehingga saat memasuki komplek makam ini harus ekstra hati-hati, agar kepala tidak terbentur dengan kayu atapnya. Dengan merunduk atau mendundukan kepala. 

Kalau malam Jum'at Kliwom atau bulan Suro, banyak yang berziarah ke makam Eyang Dewi Ayu Sekar Gadung ini. Konon cerita lisan dari warga setempat, Eyang Dewi Ayu Sekar Gadung adalah murid atau anak buah pasukan dari Pangeran Diponegoro. Melarikan diri ke daerah Kebumen, setelah Pangeran Diponogoro tertangkap Belanda.

Bagi wanita yang susah atau seret dalam urusan asmara. Ingin segera mendapatkan jodoh, tidak ada salahnya berziarah atau tapak tilas ke makam ini. Siapa tahu Tuhan mempercepat menemukan pasangannya. Atau bagi wanita yang ditinggalkan suami atau kekasihnya, bisa segera dirukunkan kembali. Dimesrakan dan dihangatkan hubungannya. Makam Eyang Dewi Ayu Sekar Gadung berada di Jalan Sekar Gadung, Jalan Raya Mirit, Desa Sarwogadung, Kebumen, Jawa Tengah. Akses jalannya mudah dan beraspal.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top