Ingin Kaya? Datang Ke Makam Eyang Lancing Kebumen Saja!

Makam Eyang Lancing

Saya pernah memuat artikel tentang makam Eyang Lancing di blog Djangkaru Bumi. Tidak ada salahnya kali ini Om Koodok ingin mengulasnya kembali. Karena makam eyang lancing penuh dengan mistik dan misteri. Aroma meyan dan kembang melati menusuk hidung, menyengat sekali. Menambah suasana magic. Merindinglah bulu kuduk ini. Belum lagi tempatnya yang begitu tampak terpelosok. Pohon bambu dan pepohonan besar mengintari area makam eyang lancing.

Oh iya, Makam Eyang lancing pernah mengalami perusakan oleh pengunjung asal Cakung, Jakarta. Saya yakin, pengunjung tersebut mengenal makam eyang lancing berkat membaca blog Djangkaru Bumi. Mungkin mereka terbawa emosi setelah membaca judul artikelnya. Sehingga mereka penasaran untuk berkunjung kesana. Sungguh disayangkan, mereka merusak situs makam eyang lancing.

Photo diatas saya ambil sekitar tahun 2017, kemungkinan akan tampak berbeda dengan kondisi sekarang. Atau bisa jadi, kain-kainnya tampak lebih baru lagi. Atau mungkin, tinggi tumpukan kainnya sudah tidak setebal saat itu. Belum jelas, apa motif pemuda asal Cakung itu merusaknya. Untung saja, tidak terjadi amuk masa. Pemuda perusak itu bisa diselamatkan, karena langsung dibawa ke kantor polisi terdekat.

Makam Eyang Lancing, memang tampak unik dan beda dengan makam-makam keramat tempat lainnya. Nisannya terdiri dari tumpukan kain lancing pemberian pengunjung atau peziarah. Kain lancing itu semisal kain untuk bebetan atau pengikat kepala. Nama asli dari eyang Lancing adalah Kyai Bayi bin Dipodrono bin Keti Joyo. Karena kebiasaan kesehariannya sering menggunakan kain pengikat kepala, maka masyarakat sekitarnya memberi julukan Eyang Lancing atau Mbah Lancing.

Eyang Lancing adalah pendiri desa Mirit, sekaligus penyebar agama Islam disana. Desa mirit, sepintas seperti desa terpencil. Jika Anda ke Makam Eyang Lancing sedikit akan mengalami kesulitan. Rute dan perjalanan yang sedikit sulit diakses karena belum adanya transportasi umum yang melintasinya. Solusinya adalah menggunakan kendaraan pribadi.

Peziarah Makam Eyang Lancing tidak pernah sepi, khususnya malam Jum'at Kliwon penanggalan Jawa akan tampak ramai. Bahkan sampai subuh, peziarahnya. Ada yang sekedar ingin tapak tilas. Ada juga yang ingin terkabulkan harapan dan keinginannya. Pada umumnya seh ingin terkabulkan naik pangkat atau kedudukan didalam kursi jabatannya. Apalagi menjelang pemilu serentak ini, dijamin akan tumpak ruah penziarahnya.

Kalau ingin kaya? Bolehlah Anda coba. Siapa tahu terkabulkan hajatnya. Semoga saja Tuhan memberkatinya.  Tidak ada salahnya untuk berusaha, dan yang pastinya sambil piknik. Biar pikiran dan hati tidak tegang. Terus nantinya kerja bisa lebih bersemangat lagi. Makam Eyang Lancing berada di Desa Mirit, Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Pesan Om Koodok, jika tidak terkabulkan doanya, jangan merusak situs cagar alam itu ya?

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top