Musim hujan belum ada tanda-tanda akan berlalu. Awan hitam tipis lebih banyak menghiasi langit. Matahari enggan untuk bersinar, atau mungkin dia mengalah agar mendung lebih leluasa untuk menari-nari. Sungguh baik hati dan begitu pengertian sang surya itu. Atau bisa jadi, sang raja siang lagi bermalas ria. Dia lagi berleha-leha di singga sananya.
Tapi tidak demikian halnya denganku. Tidak perduli dengan kondisi cuaca, aku tetaplah berjalan-jalan. Piknik, yang tidak begitu menguras isi dompet. Murah-meriah, asalkan hati senang dan gembira. Membuang rasa suntuk, kejenuhan rutinias. Atau sekedar mencari berita yang sekiranya bisa ter-up-datenya blog kesanyangan ini. Blog Om Koodok.
Kulaju kendaraan kuda besiku dengan santai. Maklum motor tua, tidak bisa diajak ngegas kencang. Jalannya ngos-ngosan, alias tidak bertenaga. Sepertinya dia enggan untuk diajak keliling ibu kota. Tapi aku paksa dia, harus meneruti perintah tuannya. Aku abaikan jeritan tangisnya. Ah lagian dia juga tidak punya perasaan ini, alias makhluk tidak bernyawa.
Dan aku pun berhenti dengan tidak sengaja di sebuah waduk. Sebenarnya kalau disebut waduk kurang begitu tepat ya? Karena area atau luasnya tidak seberapa. Tergolong sempit atau kecil kalau disebut waduk. Mungkin lebih tepatnya namanya situ gitulah. Tapi yang namanya sudah terkadung disebut waduk, apa boleh buat. Waduk ini bernama Waduk Rawa Badak Utara, Jakarta Utara.
Penampakan waduk Rawa Badak Utara semakin asri saja. Tanggul atau tembok yang mengintari waduk dicat dengan aneka warna. Sehingga tampak lebih berkesan. Indah dipandang mata. Kreatif sekali. Tapi sayang ya, air waduknya tampak surut begitu. Tumben, musim hujan susut airnya.
Kalau waduk ini diolah atau digiatkan lagi pastinya akan lebih mendatangkan rezeki bagi warga sekitarnya. Semisal dibuatkan taman rekreasi, atau mungkin menjadi tempat piknik wahana air. Rekreasi keluarga. Sayang sekali, jika waduk dianggurkan begitu saja. Semoga, pengelola Waduk Rawa Badak Utara lebih punya inisiatif lagi. Sehingga lebih menambah keasriannya sekaligus mampu menggeliatkan roda perekonimian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar