Jualan Bilung Untungnya tidak Bisa Terhitung, Mantap Betul!


Pagi berselimut awan hitam tipis. Kadang sesekali hujan rintik-rintik. Maklumlah bulan ini masih memasuki musim hujan. Jalanan masih menampakan bekas basahnya. Untung saja, jalan sudah diperkeras, sehingga tidak ada lagi genangan air. Perjalananku pun tidak terganggu. Udara segar sekali. Hari ini, hari yang membuatku bahagia.

Saya mencari inspirasi untuk bahan artikel blog Om Koodok. Itu pun aku tidaklah perlu pergi jauh. Cukup di sekitar lingkungan tempat aku tinggal. Karena rumahku dekat dengan sekolah dasar ada dua gedung pula, sehingga selalu ramai. Ada banyak penjual jajanan maupun minuman anak. Dan aneka macam jajanan yang dijajakan. Hampir semua ada peminatnya. Sewaktu jam istirahat maupun pulang sekolah, pasti ada saja yang menyerbunya. Alias laris manis.

Kadang aku sendiri sempat iri. Kenapa aku yang dekat gedung sekolah dasar, tapi tidak punya daya kreatif dan inisiatif. Belum menemukan ide bisnis. Ada rasa ingin berjualan, tapi apa yang akan aku jual? Disitulah kebuntuhan isi kepala. Bertahun-tahun lamanya ide itu selalu mengendap dan belum pernah pecah telut. Hanya sekedar keinginan yang belum terwujud.

Kali ini ada jajanan baru. Aku sempat berbincang-bincang sejenak. Tanpa ragu pun, aku langsung jeprat-jepret. Untung saja, abang penjualnya tidak keberatan. Justru tampak senang. Abang penjual Bilung, asal Indramayu. Awalnya aku penasaran banget dengan nama itu. Bilung, Bihun Gulung.


Bihun? Apa itu bihun? Aku mengintip dan menyaksikan cara membuatnya eh ternyata mihun. Mi yang bahan bakunya dari tepung beras. Wah beda nama doang. Aku pun baru tahu jika mihun itu punya nama yang lain juga yaitu bihun. 

Cara membuat Bilung ini sangat sederhana sekali. Bahan dasarnya pun hanya, minyak sayur, mihun, telur, bumbu dapur cukup menggunakan masako sachetan. Terus bahan saus dan stick bambu. Bihunnya direndam dengan air panas terus ditiriskan. Telurnya diaduk-aduk dan ditambahkan dengan bumbu dapur.

Setelah semuanya lengkap dan beres. Langkah pertama yaitu memasukan bihun ke pengorengan, disusul adonan telur dan langsung digulung dengan stik bambu. Setelah dirasa cukup, tiriskan. Kemudian dikasih saos deh. Nah, agar lebih seru, untuk saosnya bisa beraneka macam pelengkapnya, bumbu dabur serbuk yang biasa di jual dipasar-pasar. Mudah sekali bukan?

Keuntungan yang didapatkan bergunung-gunung dan tidak terhitung. Harga jualnya pun sangat murah sekali. Satu gulung bihun dengan harga Rp 1000,-. Sangat terjangkau buat anak sekolah dasar. Dan saya perhatikan, dagangannya senantiasa laku dan habis. Bener-benar mantul deh, alias mantap betul!

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top