Siapa sih tidak ingin kaya? Semua orang pasti mendambakannya. Bahkan yang sudah kaya pun ingin lebih kaya lagi. Apalagi orang yang miskin seperti Om Koodok ini. Ingin punya duit berlimpah itulah impian dan harapannya. Dengan punya duit banyak, sepertinya hidup tampak lebih mudah. Bisa beli ini dan itu. Kemana pun pergi terasa lebih menyenangkan. Berkuliner dan menginap di tempat lux dengan pelayanan yang super mewah, pasti sangat mengasikan.
Dari dulu, jika ngobrol tentang menggandakan uang ghoib selau enak untuk diperbincangkan. Selalu ada diskusi panjang yang tidak berkehabisan. Pokoknya jika tentang hal-hal mistik atau ghoib senantiasa menggugah selera. Impian dan imajinasi terbawa ke alam surga. Ternina bobokan. Terlelap dalam buaian.
Orang yang sudah berakademis tinggi. Bertitle dan bergelar dengan berderet panjang saja masih terhipnotis akan hal menggandakan uang ghoib. Apalagi orang awam, pasti akan lebih terbiuskan. Maka tidak heran, jika selalu saja masih yang terjerebab dalam hal bisnis menggandakan uang ghoib. Alih-alih bukan keuntungan yang didapat, tapi justru kerugianlah yang diterimanya.
Setiap komunitas atau wilayah punya alat transaksi dalam jual beli tersendiri. Semisal di negara kita menggunakan uang kertas yang bernilai rupiah. Di alam ghoib pun juga begitu, punya alat transaksi tersendiri, entah berupa daun misalnya. Jadi duit alam ghoib tidak bisa dipergunakan untuk bertransaki di alam dunia.
Dengan gambaran seperti itu. Berarti yang bisa menggandakan uang rupiah adalah instansi yang berhak, yaitu Bank Indonesia. Selain lembaga itu dinyatakan tidak berlaku, alias uang palsu. Dalam hal praktek menggandakan uang, ada sebuah unsur trik sulap. Kalau memang orang itu bisa menggandakan uang secara ghoib, kenapa tidak untuk dirinya sendiri saja. Itu secara berpikir akal logis. Bagaimana, masih tergiur dengan bisnis menggandakan uang ghoib?
Penulis : 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar