Pedagang Perlu Ajimat Demi Penglaris Usahanya

Ajimat Penglaris Dagangan

Di daerah Klaten, ada tradisi sebar apem atau yang terkenal dengan tradisi Yoqowiyu. Setiap bulan Safar ( Kalender Hijriyah) pada hari Jumat. Iya rebutan apem, yang disebar/dilemparkan oleh panitia. Pengunjung saling berdesak-desakan demi mendapatkan apem. Ribuan apem yang nantinya akan menjadi rebutan pengunjung setelah sholat Jumat. Acaranya meriah sekali, bahkan tidak hanya warga Klaten saja berberkunjung. Luar daerah juga rela untuk hadir. Demi, mendapatkan keberkahan dari kue apem tersebut. Untuk apa apem itu? Dimakan? Ada sebagian orang, apem tersebut bisa melancarkan rezeki/usahanya. Sehingga kue apem itu ditaruh dibawah dagangannya. Atau ditaruh diatas pintu rumahnya. Bagi petani, ditanam disetiap sudut petak lahan persawahannya.

Ada juga tradisi di daerah lain. Rebutan gunungan. Rela bertindih-tindihan/terinjak-injak demi berebut lidi yang digunakan sebagai tusuk hasil bumi/sayur mayur. Dengan harapan yang sama pula, nanti lidinya ditaruh ditempat usahanya. Biar dagangannya lancar dan mendapat keuntungan yang banyak.

Jangankan orang awam. Saya juga pernah melihat suatu perusahaan, setiap tahun sekali mengganti benda yang berupa kelapa dibungkus kain merah. Terus nanti ditaruh diatas pintu kantornya. Pastinyaa juga punya harapan yang sama seperti rakyat kecil. Perusahaannya aman dan terus mendatangkan kesuksesan. Bisnisnya lancar.

Dengan ini saya memberi kesimpulan bahwa pedagang itu perlu ajimat demi penglaris usahanya. Dalam hal ini, ajimat dalam artian luas.  Pastinya sesuai dengan keyakinan dan kemantapan hati. Dan ajimat itu tidak harus berupa benda-benda mistik atau suatu hal yang disakralkan. Ajimat bisa berupa doa, atau restu dari, keluarga, orang tua atau sesepuh yang dituakan. Semisal doa dari Kyai atau Mbah Dukun.

Kenapa ajimat itu penting? Sebab yang namanya berwirausaha atau berdagang tidak hanya modal dan kekuatan fisik saja yang diperlukan. Kekuatan spritual juga menentukan. Sehingga saat mengalami kerugian atau musibah dalam berbisnis, tidak mudah putus asa. Tetap punya ketegaran dan terus bersemangat dalam berdagang. Sekali lagi, ajimat ini dalam artian luas. Bisa dengan berdoa sendiri atau minta bantuan doa orang lain.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top