Yang namanya hidup, akan selalu meninggalkan sebuah sejarah. Entah itu sejarah yang menyenangkan, atau sejarah yang begitu mengharubirukan. Pastinya setiap insan alias manusia akan mengalami hal yang sejarah. Selama manusia itu pernah hidup. Duh, iley. Kalau sudah dinamakan manusia, ya pastinya sudah pernah hidup dong. Iya ya, betul juga tu. Semakin lama dia hidup, akan semakin lama menorehkan sejarah.
Begitu juga hal yang menyangkut soal bisnis. Pastinya juga akan penuh lika-liku kenangan. Selayaknya kenangan dengan mantan, hehehe. Ada masanya mengalami jaya, dan akan ada masanya mengalami hal terpuruk. Kadang kala, hari ini untung, hari esok buntung. Atau hal sebaliknya, hari ini rugi, esoknya ketiban nomplok, ketiban durian runtuh. Ibarat kata, selama dunia masih berputar. Bisnis juga akan ikut mengalami berputar juga. Kata, ustaz, "Kehidupan ini tidak ada yang abadi".
Ngomongin soal bisnis, memang asek nih. Siapa seh yang tidak ingin punya bisnis. Dengan adanya punya usaha, kebutuhan keseharian akan tercukupi juga. Tapi sekali lagi, itu hanya sekedar ikhtiar. Soal untung atau buntung, itu urusan belakangan. Dan kalau sudah menyangkut hal tersebut, itu juga hak yang maha kuasa. Manusia hanya disuruh berusaha dan terus berusaha.
Saya sebenarnya juga ingin punya usaha bisnis apa gitu. Tapi sampai sekarang masih sebatas impian dan angan-angan. Belum berani mengeksekusi. Maklum, terkendala modal juga seh, hehehe. Yang pasti, suatu saat saya ingin berdagang. Entah apa itu wujudnya, saya sendiri juga belum tahu. Paling tidak, walau nanti sudah tua, masih bisa menghidupi diri sendiri. Ya paling tidak, punya kesibukan gitu dah.
Yang namanya sebuah kebijkan. Pasti ada yang setuju dan tidak setuju. Ada yang diuntungkan dan ada yang dirugikan. Ada yang pro dan ada yang kontra. Semua itu hal yang lumrah. Dan selalu akan ada hal sepeti itu. Kalau saya secara pribadi juga tidak punya hak untuk berkomentar. Itu sudah wilayah atau wewenang yang terkait. Pastinya mereka lebih tahu dan lebih memahami.Yang jelas, pastinya ingin menciptakan sebuah lingkungan pendidikan yang lebih bermutu. Termasuk halnya ingin menciptakan kantin sekolah yang lebih menjamin kesehatannya.
Photo-photo di atas adalah dulunya sebuah kantin sekolah. Saya sempat lupa mengabadikan saat masih ramai-ramainya. Dan baru mengabadikan menjelang tutup dan terbengkalai. Dulu kantin tersebut super ramai. Pembelinya dari kalangan murid, warga sekitar dan wali murid yang saat mengantar atau menjemut anaknya sekolah. Kini kantin sekolah tersebut tinggal sejarah, tinggal sebuah kenangan. Dan kini berubah menjadi sebuah taman sekolah.
apakah ini bisa disebut korban kebijakan? atau korban kemajuan zaman ya om?
BalasHapuskantin-kantin bersejarah yang kini tinggal cerita :')
BalasHapuspasti banyak kenangannya ya mas di kantin itu. Apakah pernah jagain jodoh orang di sana?
BalasHapus