Persyaratan untuk Mendapatkan BST, Bantuan Sosial Tunai dari Pemprov DKI Jakarta

Tabungan Bansos Jakarta

Lama banget blog ini tidak aktif. Sedangkan ini adalah blog yang menghasilan dolar dari google adsense. Jika dibandingkan dengan blog utama, yang iklannya munculnya tidak sempurna. Tapi blog gratisan ini, iklan GA-nya lumayan mengena. Emang kenapa, lama hiatusnya? Ya faktor kesehatan, sakit dua Minggu, tapi sampai sekarang merasa belum seratus persen fit. Emang sakit apa? Yang saya rasanya sih nya batuk dan deman, tapi entah mengapa kok badan begitu lemesnya. Tidak punya daya. Yang lebih parahnya, kalau malam selalu dilanda kecemasan setelah minum obat. Saya rasa, itu efek dari obat, alias obat itu tidak cocok.

Sudah dua kali berobat ke dokter. Dan Alhamdulliah, kini sudah ada hasilnya. Lebih membaik. Saya sekarang rutin minum obat multivitamin, dengan harapan ya itu, bisa beraktivitas seperti biasanya. Saat sakit, saya merasa dan berfirasat, jangan-jangan umur saya sampai disini. Dan saya merasa siap dan ihklas jika memang kehidupan didunia ini harus berakhir. Woih, sok alim banget ya!

Dah ah, lupakan masa sakit. Saya ingin bercerita tentang persyaratan untuk mendapatkan BST, Bantuan Sosial Tunai dari Pemprov Jakarta. Keadaan seperti ini, siapa seh yang tidak mengharapkan uluran dari pemerintah? Usaha yang semakin seret, pendapatan yang turun drastis. Sedangkan kebutuhan hidup meninggi. Makan dan kebutuhan untuk membayar bulanan, tidak bisa diundur. Air, lisrtik dan kontrakan harus dipenuhi. Apa kepala tidak pusing? Belum lagi kebutuhan anak soal kouta internet, untuk belajar online. Ah, kenapa saya jadi sambat?

Persyaratan untuk mendapatkan BST dari Jakarta, sebenarnya apakah kemarin saat bansos berupa sembako mendapatkannya. Jika iya, berarti akan mendapatkan BST Jakarta. Jadi pemprov DKI masih menggunakan data lama.  Bagi warga Jakarta yang kemarin saat pembagian sembako tidak mendapatkannya, ya tipis harapannya. Ada kecemburuan sosial dong? Pastinya begitu.

Bagi warga Jakarta yang mendapatkan BST, Bantuan Sosial Tunai akan mendapatkan surat undangan dari Bank DKI. Surat undangan ini diantarkan oleh pengurus RT. Ditempat saya seh, emak-emak PKK yang mengantarkannya. Surat undangan yang telah ditentukan hari, jam dan tempat. Pemprov DKI bekerja sama dengan pihak sekolah. Jadi nanti disuruh hadir di sekolah yang tertera diundangan tersebut.

Buku Tabungan Bansos Jakarta

Saya pun hadir sesuai undangan, dan datang ke gedung SDN yang ada di Sukapura. Disana, saya disuruh mengisi formulir yang dibagikan oleh petugas bank DKI. Selesai mengisi, saya diberi Buku Tabungan yang bertuliskan Tabungan BANSOS Jakarta, serta kartu ATM Bank DKI. Yang didalamnya ada saldo 300ribu rupiah. Wah lumayan juga, sangat membantu. Bisa untuk beli beras.

Kapan uang tersebut bisa dicair atau bisa diambil. Sebenarnya saat itu juga sudah ada saldonya. Tapi saya mengambilnya bakda isyak. Dengan harapan sepi antrian di mesin ATM Bank DKI. Saya ambil dua ratus ribu, saya sisakan seratus ribu dengan harapan jangan sampai kartu rekening tersebut mati akibat limit saldonya.

Bansos Tunai dari Pemprov DKI sudah tersalurkan, kapan ya bantuan dari pemerintah Jakarta bisa terealisasikan. Sampai saat ini kok belum ada kabarnya. Katanya pak pos yang akan datang kerumah, eh sampai sekarang kok belum datang juga. Saya kan mengharap bantuan tunai juga dari pemerintah. Eh eh, dasar jiwa miskin, sukanya tangan dibawah!

Eleh, kalau begini mah enak saat bansos berupa beras atau sembako. Yang katanya di korupsi, tapi saya kebagian jatah. Lah ini, tidak dikorupsi tapi saya kok tak kebagian. Ditunggu-tungu tidak ada kabarnya juga kapan cair atau pembagiannya. Giman ini ceritanya? Eleh, jiwa miskin berontak lagi. Walau sebenarnya saya sadar, seandainya cair, saya tidak tak dapat. Sebab data nama saya tidak tercantum saat pembagian sembako. Dulu saya dapat sembako karena pembagian rata oleh pengurus RT saja. Kebijaksanaan ketua RT, sembako dari pemerintah dibagi rata, sehingga semua warga mendapatkannya.

Jadi sebenarnya enak berupa sembako ya? Iya. Semua warga kebagian. Nah kalau berupa duit? Yang dapat ya dapat, yang tidak ya nyengir. Karena duit sudah masuk rekening, tak mungkin kan pengurus RT meminta untuk dibagi pada yang tidak mendapatkannya. Ambuhlah, pening kalau memikirkan urusan bansos. Biar tidak pening ,tak usah dipikirkan dan tak usah berharap, biar tak ada rasa kecewa!

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top