Ide menulis itu tak harus yang berat-berat. Dan tidak harus keluar rumah, apa yang ada didalam rumah pun bisa menjadi bahan cerita. Sebenarnya tidak ada alasan untuk malas menulis. Tapi kenyataannya? Nafsu mengetik kok rasanya berat sekali. Niatnya nanti jam sekian, eh diundur dan diundur terus. Akhirnya tidak jadilah menulis. Semua hanya tinggal angan-angan belaka. Ya begitulah, ada kalanya semangat dan ada kalanya harus kendor. Main gas terus juga tak baik, sesekali harus injak rem sekuat-kuatnya.
Eleh, gaya saya kok mirip orang penting saja. Bicaranya pakai kata gas dan rem. Sedangkan mobil atau motornya saja belum jalan. Sudah belagu. Maksudnya disini saya belum mulai ngetik, baru niat gitu. Kalau tidak dijabarkan nanti bisa salah tanggap atau salah pengertian. Baru mulai niat, sudah main gas dan rem, terus kapan menulisnya. Saya perjalas lagi, biar nanti tidak ada yang sensi. Atau justru penjelasan saya menambah kebingungan? Ambuhlah!
Sekali lagi, saya ingin membuat artikel yang super ringan. Artikel yang sebenarnya tidak perlu penjabaran yang panjang. Culup dan kata "ini", sebenarnya sudah cukup. Tapi apa dikata? Kalau ngeblog dengan kata atau kalimat yang pendek, pastinya kurang seru. Nah disitulah kesulitannya dalam menulis. Harus pandai merangkai kata, agar tersusun sebuah kalimat terus nanti membentuk beberapa paragraf. Aduh, pekerjaan yang sulit, perlu konsentrasi tinggi.
Sebuah ilmu itu unik. Mungkin bagi saya mudah, belum tentu bagi orang lain. Dan berlaku sebaliknya. Bagi orang lain mudah, belum tentu saya bisa menguasai atau mengetahuinya. Maka disitulah pentingnya diskusi. Berbagi pengalaman. Tapi yang paling repot, jika diskusi yang isinya orang-orang yang merasa sok serba tahu. Repot jadinya. Tidak ada ujung dan kesimpulan yang diperolehnya. Yang ada justru permusuhan.
Beberapa hari ini saya mendapatkan sebuah pertanyaan, "Letak nomor Kartu Keluarga itu yang mana?" Tu kan, tidak semua orang tahu letak nomo KK itu yang mana. Ini menyangkut hal keseharian lo. Setiap mengurus dokumentasi, sering ditanyakan nomor Kartu Keluarga. Bahkan untuk mengaktifkan kartu telephone perdana saja, harus menyertakan nomor KK.
Eleh eleh, saya kok jadi muter-muter. Pertanyaan yang simple tapi jawabanya ngelantur. Pemborosan kata. Nerucus tanpa rem. Justru jadi membingungkan. Sabar sabar, seperti apa yang saya singgung diatas, itulah ruwetnya menulis di blog. Jika merasa lelah dan pening, istirahat sejanak membacanya. Diselingi minum kopi atau teh, biar mata dan pikiran adem. Tidak kemrungsung.
Sudah selesai minum kopinya kan? Mari kita lanjut dan siap tancap gas. Letak nomor Kartu Keluarga, berada di bawah Huruf Kapital yang besar. Sebuah huruf yang bertuliskan " KARTU KELUARGA". Nah, dibawahnya akan deretan angka-angka panjang. Itulah nomor Kartu Keluarga. Untuk lebih jelasnya lihat gambar diatas. Dan nomor KK-nya diberi petunjuk berwarna merah. Bagaimana, sudah tahu bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar