Sudah sebulan lebih, kesulitan sekali dalam mencari berita. Seandainya pergi, ya paling tidak masih dalam lingkup wilayah terdekat. Maklum semenjak diberlakukan peraturan PSBB. Pembatasan Sosial Berskala Besar, rasanya enggan pergi jauh. Biasanya sering keliling, untuk mendapatkan berita terkini dilapangan. Ya, karena kawatir dengan keselamatan diri. Kawatir jika nanti kenapa-kenaoa. Tahu sendirikan, Virus Covid-19 sungguh mengerikan.
Eh baru bangun tidur terus nongkrong di depan rumah. Ada gosib yang bikin geger. Tukang Jahit sekeluarga terindikasi kena virus Corona. Mata saya langsung terbelalak. Dibuatnya tidak percaya, sekaligus dibuatnya penasaran dengan keingintahuannya. Saya mengamati photo-photo yang dikirim lewat grup WhastApp. Photo dengan sebuah mobil dan petugas medis dengan baju APD sedang mendatangi rumah warga.
Saya pun berusaha untuk mengoreksi informasi lebih detail lagi. Supaya mendapatkan berita yang lebih akurat dan jelas. Saya mendapatkan informasi tambahan dari seorang, yang beritanya hampir sama. Bahwa sekitar jam sembilanan pagi, Jalan Tipar Cakung Sukapura terjadi kemacetan. Dengan adanya mobil dan petugas medis yang menjemput satu keluarga tukang jahit yang rumahnya tepat dipinggir jalan raya.
Image: Grup WA |
Akhirnya saya pun mendatangi tempat kejadian seperti yang dimaksud dalam berita grup WA tersebut. Saya berhenti didepan tokonya. Saya sempat heran, apakah betul disini tempat atau rumah pasien yang diberitakan itu. Seandainya iya, kenapa kanan-kiri tokonya tampak biasa-biasa saja. Seolah-olah tidak ada kejadian yang luar biasa. Tidak ada hal yang ditakutkan dan dikwatirkan. Alias tetap buka.
Hanya toko atau kios tukang jahit yang tutup. Tidak ada tanda pita sebagai peringatan. Selanjutnya saya keliling area. Saya sempat mondar-mandir, sambil pasang telinga siapa tahu dengar desas-desus pembicaraan warga. Dan hasilnya nihil. Sama sekali tidak ada yang ngobrol tentang kejadian siang tadi.
Saya merencanakan mampir ke kantor Kelurahan Sukapura, agar mendapatkan kepastian berita. Sudah sampai di depan gerbang kantor, saya urungkan. Tidak mau mengganggu anggota satpol PP yang lagi asek main catur. Saya kembali berkeliling lagi. Dan akhirnya saya berjumpa dengan warga yang berinisial "I" yang mau saya ajak ngobrol.
Dan dia mengiyakan dan membenarkan kabar tersebut. Bahwa satu keluarga tukang jahit, permak levis terkena virus corona. Yang pertama positif adalah bapaknya. Dan akhirnya menulari anak-anaknya. Konon katanya, anaknya berjumlah tujuh orang. Berarti yang positif terindikasi korona berjumlah delapan orang. Kini satu keluarga dirawat di RS Islam Sukapura. Semoga cepat sembuh! Inilah sekilas berita yang saya sampaikan, semoga lain waktu bisa mengoreksi keakuratan dan kebenaran kejadian sesungguhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar