Situasi seperti ini entah kapan berakhirnya. Kayaknya belum ada tanda-tanda mengarah kepastian. Walau menurut informasi, yang menderita akibat kena virus covid mengalami penurunan. Tapi sepertinya pemeritah juga belum memberikan kapan status PSBB atau karantina wilayah akan dicabut atau dihentikan. Wah, kalau begini terus, bisa menderita akut warganya. Tekanan ekonomi yang semakin menghimpit.
Sudah banyak orang yang harus rela kehilangan pekerjaan. Entah karena korban PHK maupun berhenti berusaha karena daganganya tidak laku. Seandainya jika tetap terus berdagang, yang ada justru kerugian yang dialami. Kebutuhan hidup terus berjalan. Tagihan lainnya juga harus dilunasi. Sedanglan pemerinah pusat hanya memberikan keringan biaya listrik bagi kalangan tertentu.
Kalau sampai tiga bulan belum selesai darurat virus ini. Wah tidak kebayang bagaimana dengan nasib rakyat Indonesia. Khususnya yang hidup diperkotaan. Apakah masih sanggup bertahan? Semakin terpuruklah nasibnya. Bagi yang masih punya tabungan, mungkin tidak menjadi soal. Bagi yang berpenghasilan rendah. Tidur di emperan jadinya.
Kali ini saya bisa ikut menyaksikan serah terima bantaun dari Presiden. Bantuan Sosial Bersatu Melawan Covid-19. Sebuah keberutungan, walau tidak mudah meliput hal seperti ini. Bisa-bisa dicurugai hanya karena ingin mendapatkan jatah. Nasib blogger berita yang terjun di lapangan ya seperti itu. Tidak semuah yang dibayangkan. Apalagi blogger yang kemana-mana hanya koloran dan kaos T-shiit.
Bantuan Presiden ini disalurkan lewat per-wilayah RW. Selanjutnya nanti diserahkan ke wilayah bawahannya, yaitu RT. Serah terima ini disaksikan oleh aparat TNI, Personil Kepolisian dan dari pihak Kelurahan. Bantuan sembako dari Presiden ini kurang lebih seribu paket, yang berbentuk beras dan aneka lainnya yang dibungkus dalam bag berwarna merah putih. Kalau dinilai dengan uang kurang lebih 300ribu rupiah.
Saya sendiri belum bisa menggali informasi secara akurat, yang jelas tiap kelurahan yang ada di Jakarta mendapatkan bantuan dari Presiden. Kalau misalkan per RW mendapatkan bantuan seribu paket sembako, dikalikan dengan sepuluh RW, berarti kurang lebih perkelurahan mendapatkan 10 ribu paket sembako. Itu hanya sekedar perkiraan. Kalau menurut saya, bantuan ini masih tergolong minim. Karena masih banyak warga yang seharusnya dapat, tidak kebagian.
Bantuan Sosial ini ada hal menarik, yaitu tulisan Bantuan Presiden RI bersatu melawan Covid-19 pada bag yang berwarna merah-putih. Bagi yang menerima, tidak memperdulikan tulisan itu, yang penting isinya. Apa isi paket dari bansos pemeritah pusat ini? Saya juga penasaran. Saya sempat keliling untuk mendapatkan gambarnya.
Dan saat paket bantuan sosial ini turun, saya pernah diperlihatkan gambar isi dalamnya oleh petugas lapangan penyalur bantuan ini. Hanya saya tidak diperbolehkan memotret ulang. Masih sifatnya rahasia katanya. Terpaksa deh, saya harus menunggu esoknya untuk melihat kepastian isinya. Ternyata isinya sungguh wow, yaitu Beras 10 kg, Minyak 2L, Mi Instan 14Bks, Sarden 3 Klng, Kornet 2 klng, Kecap 1 btol,Saus 1Btl, Sabung 3 pak, Susu UHT 1ktk, Teh Celup 1Ktk, Goodiebag 1 buah.
Sungguh luar biasa isi paket bantuan sosial dari Pemerintah Pusat ini. Benar-benar mantap dan mencolok mata (kalau bahasa jawanya). Masyarakat yang mendapatkan paket sembako merasa senang, karena beban hidupnya terbantukan. Bagi yang tidak mendapat bansos? Sedih hati pastinya. Sama-sama warga negara Indonesia, kenapa pilih kasih. Semoga saja, ada bantuan kelanjutannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar