Dulu, saya juga suka sekali berburu hantu. Selalu penasaran dengan jenis penunggu hantu, yang kata orang dianggap angker atau serem. Dibuat penasaran dan seberapa dahsyat medan magnet hantu tersebut. Maklum, jiwa muda yang baru mengenal ilmu kebatinan. Ingin adu kesaktian, boleh dikatakan ingin pamer. Atau uji nyali. Walau sebenarnya ada rasa takut dan was-was. Tapi emang dasar anak muda, punya darah yang suka meletup-letup.
Sabuk yang berisi rajah, antau bertuliskan mantra-mantra tidak lepas dari pinggang saya. Untuk jaga-jaga, jika nanti yang dijumpai adalah hantu yang lebih kuat. Oh, oya hantu juga punya kepangkatan mirip di dunia kemiliteran. Ada yang jenjang kopral dan jendral. Ada level-levelnya tersendiri. Jika yang dijumpai hantu kucro-kucro, tidak jadi soal. Jika hantu yang super, wow bisa terpetal deh. Muntah darah.
Kalau malam suka keliling kampung, yang saat itu penerangan masih terlalu minim. Biasanya berbekal api obor. Kadang juga keliling makam atau tiduran di nisan. Gelap gulita. Kalau sore mendatangi pepeohonan atau mata air yang konon katanya ada penunggunya. Pokoknya mirip orang kurang se-ons. Itu dulu. Sekarang semua hal itu saya tinggalkan.
Maka kalau bicara sial dunia jin, kayaknya saya punya pengalaman yang lumayan cukup. Walau saya tidak mampu menguasai dunia perjinan itu. Karena dunia jin itu terlalu komplek. Dan unik, sekaligus penuh dengan hal tipu. Karena jin memang sukanya menipu. Walau informasi yang dihembuskannya kayak-kayaknya benar. Tapi pada intinya menipu. Karena apa? Karena jin itu suka jika melihat manusia saling bertengkar. Mencari teman sebanyak-banyaknya untuk diajak kejalan sesat, atau neraka.
Maka tidak heran, jika jin suka berbisik-bisik "Penyakit ini karena santet, pelakunya si-anu". Manusia biar saling curiga dan nantinya berantem atau bermusuhan. Maka dalam hal ini perlu kehati-hatian. Dan ada jin yang bisa berkamuflase sebagai apa saja, semisal jadi binatang. Dan sepengetahuan saya, jin tidak bisa menembus benda padat semisal tembok. Kecuali jika ada celah udara. Semisal lubang kunci atau fentilasi. Karena jin itu juga sifatnya elatis, kadang besar dan kecil sehingga jin bisa dimasukan kedalam botol.
Saya juga pernah bercerita tentang pengalaman saya menyembuhkan orang kesurupan. Berkat keahlian itu, saya bisa menjadi security disebuah perusahaan besar. Tugas saya, ya hanya menyembuhkan orang kesurupan atau yang keseleo. Jika ketemu jin yang lebih hebat, saya juga nyerah lo. Jika dipaksa tanding, bisa saya yang koid.
Sekarang saya amati lagi tren berburu hantu. Lihat saja di youtube, benar-benar seabrek. Walau ada video yang hantunya settingan atau hasil editan. Dan saya perhatikan pula, subsribernya bisa mencapai ratusan. Wow, mantap betul. Dapat penghargaan emas dari youtube pula. Tapi anggap saja, semua itu hiburan. Selingan dari berita politik yang tidak jelas juntrungnya. Saya sendiri juga tidak tahu, fenomina apakah ini, mungkin bosan dengan tayangan televisi yang terlalu hedon.
Yang membuat saya prihatin adalah berburu hantu terus hantunya diisengi atau dijailin. Sebenarnya hal ini sanget berbahaya. Jin itu punya sifat balas dendam dan tidak selalu tampak kasat mata. Kapan jin itu akan menyerang juga diluar praduga. Bisa saat tidur, atau saat lengah. Atau nanti keluarga kita atau keturunannya. Atau yang lebih ngeri saat kita mati, gantian ruh kita yang dibully jin. Kita kan tidak tahu. Makanya perlu ekstra waspada.
Lakukan selayaknya saja, jangan berbuat kasar. Cukup diajak ngobrol atau dialog. Selama tidak mengganggu jangan diusir karena dia juga berhak menempati bumi ini, berdamai saja. Dengan cara santun dan lembut. Hal-hal seperti itulah yang saya lakukan. Bermusuhan dengan sesama manusia saja repotnya setengah mati, apalagi bermusuhan dengan yang berbeda alam. Ngeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar