Angin sepoi-sepoi, berhembus dengan malunya. Sinar matahari yang biasanya pongah, nan angkuh. Entah mengapa tiba-tiba terkalahkan oleh angin. Cuaca jadi terasa adem, walau sinar matahari tampak terang-benderang. Ah tidak biasanya. Udara kali ini begitu sejuknya. Badan yang biasanya berkeringat, untuk hari ini kering dan merasa nyaman. Sungguh mengasikan.
Walau ada kabar nan jauh di sana, ada sahabat yang lagi mengeluh dan sambat, badannya tepar karena kelelahan. Badan tambah sakit, yang biasanya bergerak bebas, kini hanya bisa tiduran dikasur saja. "Kalau diam tidak gerak, pikiran suka kemana-mana", Tulisan pesan lewat WA yang dikirimkan ke saya. Semoga cepat sembuh, dan bisa beraktivitas kembali, itulah harapan dan doa saya.
Sakit dan sehat, kayaknya memang berputar. Adakalanya badan ini fit dan bugar, tapi dengan bertambahnya waktu, mulai mengendor. Mudah sekali meriang, dan tenaga tidak se-strong jaman muda. Makanya mumpung masih muda dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Menjaga kesehatan, jangan sampai datang penyakit yang parah. Sebab, sakit itu tidak enak. Sakit sehari saja, terasa setahun.
Lah, kok jauh dari tema judul tulisannya. Mau membicarakan tentang santri TPA Quroatul Qur'an Annur jadi meleset tidak karuan. Ya harap maklum, kadang kata pembuka itu aneh, basa-basinya tidak jelas. Ya, karena hidup ini memang perlu ngibul dikit. Tidak bisa to the point. Kalau langsung ke tema pokok masalah, langsung ambyar deh.
Saya pernah lama jadi guru mengaji atau guru TPA, Taman Pendidikan Al Qur,an. Dan sempat berkunjung ke Kotagede Jogjakarta. Untuk mempelajari secara langsung cara penyampaian dalam mengajar buku Iqro, karya KH As'ad Humam. Senang rasanya bisa ditraining oleh team Tadarus AMM Yogjakarta.
Saya tiba-tiba ingat jaman masih di Jogja, gara-gara melihat polah tingkah lucu dan kocak santri TPA Quratul Qur'an Annur Sukapura. Belajar mengaji itu memang harus dibuat hepy dan rilex. Jangan sampai santri itu tegang dan takut. Karena belajar mengaji itu sangatlah mudah sekali. Apalagi dengan adanya buku Iqro, anak-anak akan lebih lancar dan memahami Al Qur,an.
Alamat TPA Quroatul Qur,an berada di Gang Bambu Kuning, Jalan Tipar Cakung, Rt 5, Rw 4, Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara. Semoga santrinya semakin banyak dan terus berkembang. Agar anak-anak daerah situ nanti lebih bisa mengenal dan mencintai kitab sucinya. Generasi yang rajin mengaji, membaca kitab suci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar