Stres Jagoan Pilpresnya Kalah, Lakukan Hal ini!

Pilpres

Pemilu tahun ini lumayan seru, khususnya dalam pemilihan presiden. Dua kandidat, musuh bebuyutan bertarung kembali. Siap Menang dan Siap Kalah, selalu didengung-dengungkan. Walau kenyataan dilapangan, sulit diwujudkan. Mana ada yang siap untuk kalah, semua kontestan inginnya menang. Dan tujuannya hanya menang.

Di media sosial, tidak kalah hebohnya. Bahkan riuhnya melebih sorak di dunia nyata. Adu argumentasi, tanpa batas. Memuji jagoan atau pilihan calon presidennya, setinggi langit. Seakan-akan tidak ada cela. Dan lawan dianggap musuh yang layak untuk disingkirkan. Caci-maki sesama pengguna media sosial seakan-akan menjadi hal yang wajar.

Pencoblosan telah usai. Hitung cepat telah diumumkan. Dan pastinya akan menyisakan rasa kecewa bagi yang kalah. Walau, penghitungan resmi menunggu hasil akhir dari KPU, Komisi Pemilihan Umum. Tapi dengan selisih berkisar 10 persen, rasanya kok tidak jauh berbeda nantnya. Yang jelas, tetap bersabar.

Stres bagi yang jagoannya kalah, adalah hal lumrah. Kecewa dan frustasi pastinya. Bagaimana mengelola stres akibat jagoan pilpresnya kalah agar tidak menjadi akut?
  • Matikan Televisi
Televisi hampir tiap hari menanyakan  berita tentang politik. Khususnya hasil perhitungan cepat. Karena berita itu yang baru laku untuk dijual atau dikomersiilkan. Agar pikiran Anda tidak terbawa oleh berita tentang politik, pemilu. Matikan televisi menjadi solusinya.
  • Hindari Bermedia Sosial
Nah ini yang tidak kalah hebohnya. Berita atau timeline di media sosial itu tidak terkendali. Semua serba ada. Apa yang terjadi hari itu langsung dengan mudahnya dishare. Orang dengan mudahnya berbagi pendapat dan pengalaman tentang pemilu. Yang lebih serem, orang dengan mudahnya berkata tanpa data. Nah, ini yang akan membawa keruh pikiran.
  • Lakukan Aktivitas Seperti Biasanya
Setelah mencoblos, lakukan aktivitas seperti biasanya. Bagi yang berdagang, focus kembali tentang dagangannya. Hindari pembicaraan politik. Jauhi berdebat. Serahkan hasilnya pada yang lebih layak, semisal KPU, Bawaslu dan aparat lainnya. Kalau perlu berwisata atau piknik, mumpung hari libur. Berkumpul dengan keluarga, tampak lebih menyenangkan.

Itulah tiga hal yang bisa mengurangi stres akibat jagoan calon presidennya kalah. Kasihan Rumah Sakit Jiwa sudah kewalahan dalam melayani pasien lamanya. Jangan sampai ditambahi dengan pasien baru. Ruang perawatannya sudah tidak muat lagi.

Pemilu menjadi ajang untuk belajar politik. Siapa tahu nanti Anda ingin terjun ke dunia perpolitikan. Menjadi politikus. Jangan ada dendam dan amarah, jika jagoan atau pilihannya kalah. Siap menerima perbedaan dan pandangan politik yang berbeda. Politik adalah sebuah seni dalam berkomunikasi. Jangan stres ya?

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top