Jika menjelang lebaran, tepatnya seminggu sebelum hari lebaran. Ibu saya itu paling sibuk membuat kue. Tapi yang menjadi ciri atau kesenangannya adalah membuat kue banjar atau widaran banjar. Kue banjar itu bentuknya unik sekali, mirip gerigi sepeda. Sudah gitu tebal pula. Jadi hanya yang bergigi kuatlah yang suka makan kue banjar ini. Seempuk-empunya kue widari banjar tetaplah memerlukan ekstra yang kaut untuk memakannya.
Saat ibu saya membuat kue banjar, saya suka sekali ikut nimbrung. Memperhatikan cara membuatnya. Bahkan sesekali saya juga ikut membantunya. Walau hasil kue banjarnya tidak seapik hasil ibu saya. Saya perhatikan, cara membuatnya juga sangatlah sederhana. Hanya bermodal pisau saja saat membentuknya.
Bahan untuk membuat kue banjar juga sangat sederhana. Tepung terigu, telur, gula, garam, vanili, baking soda, margarin dan minya goreng. Aduh gula dan telur sampai mengembang, selanjutnya masukan bahan yang lainnya. Tambahkan garam sedikit saja, karena garam ini hanya berfungsi untuk membuat kue lebih gurih.
Campur rata dan uleni, jika perlu tambahkan air seperlunya. Selanjunya bentuk campuran atau adonan tersebut seperti gelang. Dan belah pinggirannya dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Kemudian goreng dengan minyak yang bersuhu sedang saja. Jika dirasa cukup matang, angkat dan tiriskan. Itulah hasil pengamatan ibu saya saat membuat kue banjar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar