email: omkoodok@gmail.com

Kehidupan di Jalan Raya Semakin Keras

Kehidupan di Jalan Raya Semakin Keras
Panas dan terik siang ini, tidak menyurutkan saya untuk tetap melanjutkan aktivitas. Sebuah routinitas yang harus saya jalani. Demi mengais rezeki. Ya, kehidupan saya lebih banyak saya habiskan di jalan raya. Suka tidak suka, tetap harus saya tempuh. Itulah konsekuensi dari sebuah profesi. Entah sampai kapan, kerjaan ini akan tetap saya jalani.

Ah jika sudah bicara tentang jalanan. Betapa kerasnya. Terik matahari begitu menyengatnya. Debu jalanan begitu mengepulnya. Belum lagi asap yang keluar dari kenalpot. Menambah polusi udara. Menguji kesabaran. Kebisingan suara klakson, seakan-akan mau memecahkan kendang telinga. Kepala dibuatnya ikut pusing.

Kesadaran untuk bertata tertib kendaraan semakin rendah. "Semua berlomba dan berburu waktu", katanya. Ingin sampai ketujuan dengan tergesa-gesa. Tidak memperdulikan keselamatan diri atau orang lain. Wus-wus, main zik-zak. Salip kanan kiri, tidak perduli dengan pengendara lain.

Saya pun hanya bisa mengelus dada. Kata umpatan dan cacian menjadi hal biasa. Lumrah. Tidak ada sikap toleransi dan mengalah. Hukum rimba sepertinya berlaku disana. Oh  jalan raya. Adu jotos, sering saya lihat dan saksikan. Walau hanya hal sepele. Sepertinya adu gengsi dan wibawa. Adu kekuatan itu lebih tepatnya.  Betapa kerasnya kehidupan di jalan raya.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top