Disela-sela saya rehat dari ngeblog atau mungkin dari rutinitas kerja. Saya sering menyempatkan diri mendengarkan ceramah sang kyai berambut gondrong dan bertubuh temben. Yaitu KH Muwafiq atau yang lebih akrab disapa dengan Gus Muwafiq. Mungkin karena saya orang jawa, sehingga lebih suka mendengarkan gaya khas ceramahnya. Yang lebih dominan menggunakan bahasa jawa.
Ceramahnya itu berbobot tapi disampaikan dengan gaya ringan. Sehingga mudah dipahami dan dicerna. Tidak bertele-tele. Itulah ciri khas seorang kyai, dalam memberikan ceramah atau tausiyah melihat audiensnya. Latar belakang jemaah sangat diperhatikan.
Yang membuat saya salut dengan Gus Muwafiq ini, hafal betul silsilah tentang suatu sejarah. Bahkan asal muasal kata juga dijabarkan dengan detail sekali. Peradaban-peradaban yang ada di Nusantara, khususnya pulau jawa, beliau kuasai. Membuat saya bertambah kagum.
Dikampung saya itu, adzan solat dzuhur jam 2 siang. Mungkin bagi orang yang belum mengerti akan tampak janggal. Terasa aneh. Dengan mendengarkan ceramah KH Muwafiq, akan mengerti. Sebab dikampung saya, jam 12 siang warganya masih banyak yang sibuk disawah. Nanti pulang istirahat untuk makan sekitar jam 2 siang. Maka bisanya salat berjamaah ya sekitar jam dua siang itu.
Semoga saja, lain waktu bisa nyantri di pondok pesantren Gus Muwafiq yang katanya berada disekitar Sleman, Jogjakarta. Biar saya tambah pintar. Hati dan pikiran semakin luas. Memandang sesuatu dari sudut positif. Emosi saya bisa terolah dengan baik. Gimana Gus? Mau menerima saya jadi santrinya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar