Suka Makan Kue Putu Bumbung tapi Tak Tahu Arti Kepanjangan dari PUTU?

Kue Putu Bumbung

Saya itu memang suka yang namanya photo-photo. Dan kehobyan saya ini sudah sejak masih Sekolah Tingkat Pertama (SMP), eh kok ada yang senyum-senyum. Kayaknya meragukan bahwa saya pernah sekolah ya? Wah wah, kok kece tenan. Saya bisa menyelesaikan sekolah SMP dalam jangka waktu tiga tahun. Maka saya punya koleksi photo dari jaman itu dan terawat dengan baik di album. Sesekali saya buka, kalau rindu dengan nostalgia kala masih bau kencur.

Sekarang teknologi sudah canggih. Kamera sudah tertanam di handphone. Tampak lebih praktis. Bahkan tidak perlu dicetak untuk melihat hasil jepretannya. Langsung bisa dilihat di layar kamera hape. Kalau jaman dulu, untuk mengetahui hasil arahan kamera, ya harus dicetak ditukang cuci cetak photo. Pokoknya sekarang sungguh luar biasa.

Handphone tidak hanya bisa memotret saja. Tapi juga bisa merekam video. Sehingga saya punya hoby yang berdouble-double. Jika lagi bosan menulis, saya mengedit video dan nanti diunggah di youtube. Memang perlu diakui, edit video dan unggah video di youtube lebih menyenangkan. Berbekal dengan perangkat hape sudah cukup. Kalau menulis artikel, mau tidak mau harus menyalakan komputer PC. Badan terpaku di depan layar.

Kue Putu Bumbung

Maka jangan heran, jika saya kurang begitu rajin update artikel. Walau sebenarnya banyak hal yang ingin saya ceritakan. Tapi apa daya, semenjak blogspot ada pembaharuan. Kini menulis artikel terlalu memakan waktu. Butuh waktu lama. Harus benar-benar teliti. Untuk mengedit gambar postingan agar tidak ngeblur saja, kadang harus dua kali proses. Proses pertama gagal dan harus diulangi lagi. Apalagi kalau bicara soal permalink, aduh jika tidak benar-benar teliti bisa amburadul.

Pokoknya menulis blog, kini membutuhkan adaptasi lagi. Saya yang sudah puluhan tahun saja merasa kerempongan. Apalagi yang baru main blog, lebih nak nik nuk lagi. Kecuali, jika asal menulis dan terus pubish, hal itu beda persoalan lagi. Tapi kalau bicara soal dolar, mengalaman pribadi lebih menguntungkan ngeblog daripada ngeyoutube.

Kue Putu Bumbung

Sudah ah, jadi ngelantur. Saya mau bercerita tentang kue Putu Bumbung. Kue yang dicetak pakai lubang bambu terus nanti dikukus diatas kotak seng. Kalau di kampung saya namanya Blek, biasanya kotak seng yang digunakan untuk tempat tahu atau kerupuk. Saya perjelas bumbung adalah lubang bambu, atau kalau bahasa indonesianya pipa/pralon bambu.

Bicara soal kuliner. Tidak hanya menyangkut soal urusan lidah dan perut. Tapi juga memainkan segala panca indra. Bahkan bisa menjadi sebuah kenangan. Jika saya membeli atau memakan kue putu, pikiran saya langsung terbang melayang ke masa lalu. Masa saat saya masih kecil. Dimana saat itu, ada penjual kue putu yang lewat. Teman sebaya saya pada membeli, hanya saya  sendiri yang gigit jari. Tidak punya uang. Saya hanya bisa menelan lidah saat teman-teman makan kue putu. Aduh betapa malang nasib saya itu ya.

Ah ya sudahlah. Yang penting kini saya bisa makan sepuasnya. Makan sampai kenyang demi membalaskan dendam masa kecil yang suram. Dan ternyata memang enak lo kue putu bumbung itu. Gurih dan manis menjadi satu. Bahan dasar putu bumbung adalah tepung beras dan gula jawa.  Nanti atasnya ditaburi parutan kelapa.

Kebetulan kemarin ada abang penjual putu bumbung keliling. Abang ini asal Brebes saat saya tanyakan asal daerahnya. Kesempatan saya untuk memotret, eh ada kesalahan edit ukuran gambar. Yang biasanya saya menggunakan ukuran 16:9 kenapa ini bisa berubah jadi 19.3:9. Dan hasilnya bisa dilihat deh, photonya memanjang. Aduh, kenapa saya tidak teliti dan kenapa bisa berubah ukuran seperti itu. Sebuah rasa kekecewaan yang terlambat.

Tak apalah ya yang penting saya juga sempat merekam videonya. Sehingga videonya bisa menjadi pemanis artikel ini. Ada yang tahu belum apa itu kepanjangan dari PUTU? Pencari Uang Tenaga Uap. Betul sekali. Singkatan yang lucu ya, mirip dengan bakso Cuangki, Cari uang dengan Jalan Kaki. Kue Putu Bumbung, makanan tradisional yang masih digemari orang hingga kini. Hayo, hari gini masih ada yang belum pernah makan kue Putu Bumbung?

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top